Joe Biden Sebut Manufaktur AS Sebagai Gudang Demokrasi dalam Perang Dunia II

- 26 Januari 2021, 12:20 WIB
Joe Biden Sebut Manufaktur AS Sebagai Gudang Demokrasi dalam Perang Dunia II.*/
Joe Biden Sebut Manufaktur AS Sebagai Gudang Demokrasi dalam Perang Dunia II.*/ /Instagram.com/ @joebiden

MANTRA SUKABUMI - Pada Senin, 25 Januari 2021 kemarin, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang memberikan prioritas kepada perusahaan dan produk Amerika dalam kontrak dengan pemerintah federal.

Perintah itu ditujukan untuk meningkatkan produksi nasional dan menyelamatkan pekerjaan industri dengan meningkatkan investasi di sektor industri, karena pemerintahan baru berupaya untuk memacu manufaktur dalam negeri. Manufaktur Amerika adalah gudang demokrasi dalam Perang Dunia II.

Merevitalisasi sektor manufaktur, yang menyumbang sekitar 12 persen dari ekonomi AS, adalah bagian penting dari dorongan Biden yang lebih luas untuk menaikkan upah, menciptakan lebih banyak pekerjaan serikat, mendukung bisnis yang dimiliki minoritas dan memperkuat rantai pasokan AS.

Baca Juga: Shopee SMS Tiba, Waktunya Belanja Bulanan Murah dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1!

Baca Juga: Innaa Lillaahi, Pesantren Tebuireng Berduka: Santri Handrotus Syaikh KH. Hasyim Asy'ary Wafat

"Manufaktur Amerika adalah gudang demokrasi dalam Perang Dunia II dan itu harus menjadi bagian dari mesin kemakmuran Amerika sekarang," kata Joe Biden, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Channel News Asia pada tanggal 26 Januari 2021.

"Itu berarti kami akan menggunakan uang pembayar pajak untuk membangun kembali Amerika," lanjutnya.

"Amerika tidak bisa duduk di pinggir dalam perlombaan menuju masa depan. Pesaing kita tidak menunggu," kata Joe Biden.

"Untuk memastikan masa depan dibuat di Amerika, kita perlu memenangkan tidak hanya pekerjaan saat ini, tetapi juga pekerjaan dan industri masa depan."

 

Baca Juga: Dukung Gerakan Nasional Wakaf Uang, Hidayat Nur Wahid Singgung Kasus Korupsi yang Makin Ekstrim

Tetapi pesanan berisiko menghadapi rantai pasokan yang dialihdayakan negara itu dan juga membuat marah mitra dagang Amerika, terutama Kanada.

AS dan tetangganya di utara Kanada bersama dengan Meksiko semuanya merupakan bagian dari perjanjian perdagangan bebas yang berlaku tahun lalu.

Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland mengatakan pada hari Senin kemarin, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kebijakan "Beli Amerika" dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Joe Biden.

"Amerika Serikat menjual lebih banyak ke Kanada daripada ke China, Jepang, dan Inggris digabungkan. Dan apa yang benar-benar akan kami fokuskan dalam pekerjaan kami dengan pemerintahan Joe Biden adalah hal-hal yang saling menguntungkan," ujarnya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Selasa 26 Januari 2021, Al Hampir Bongkar Rahasianya Sendiri ke Andin

Kurang dari seminggu setelah pelantikannya, Biden sejauh ini menggunakan perintah eksekutif untuk mendorong agendanya, meskipun pesanan terbaru ini serupa dengan yang dibuat oleh para pendahulunya, terutama mantan presiden Donald Trump.

Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif, yang mendesak pemerintah federal untuk membeli lebih banyak produk buatan AS dan juga mengubah tarif menjadi senjata melawan impor dengan hasil yang beragam.

Biden mengatakan dia tidak segera berencana untuk mengubah kebijakan perdagangan Trump atau mengeluarkan tarif baru, melainkan menggunakan daya beli besar-besaran pemerintah federal untuk memperketat industri dalam negeri.

Pemerintah juga akan mengubah definisi dari apa yang dianggap sebagai produk buatan AS, dan mengurangi kemungkinan pengecualian, sementara juga meninjau keringanan yang sudah diberikan.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Natalius Pigai, Porli: Imbau kepada Warga Papua Mohon Serahkan Proses Hukum pada Pihak Polisi

 Baca Juga: Nadiem Makarim Angkat Bicara Terkait Kasus Non Muslim Pakai Jilbab, Gus Umar: Selama ini Anda Kemana

"Kami akan bekerja dengan pabrikan dan bisnis kecil Amerika untuk memberi mereka kesempatan untuk mengangkat tangan dan berkata, 'ya, saya bisa melakukannya di sini, di toko saya, di kota saya,'" kata Joe Biden.

Produsen tertarik dengan upah yang lebih rendah dan standar lingkungan yang lebih lemah di China dan negara lain dalam beberapa dekade terakhir.

Eksodus ini telah menghasilkan celah kritis yang telah terungkap selama pandemi Covid-19, seperti pembuatan peralatan medis.

China mengambil alih Amerika Serikat sebagai produsen teratas dunia pada 2010, dan bertanggung jawab atas 28 persen dari produksi global pada 2018, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Grup perdagangan Alliance for American Manufacturing menyambut baik langkah Biden, dengan presidennya Scott Paul mengatakan, Undang-undang harus berarti apa yang dikatakannya produk Amerika harus benar-benar Dibuat di Amerika.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah