Banjir Gletser Himalaya Terjang Perkampungan di India Utara, 150 Orang Dikabarkan Hilang

- 7 Februari 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi banjir di Semarang bertepatan dengan program 'Jateng di Rumah Saja'*/
Ilustrasi banjir di Semarang bertepatan dengan program 'Jateng di Rumah Saja'*/ /Pixabay.com/

 

MANTRA SUKABUMI – Bencana banjir gletser gunung Himalaya menerjang perkampungan di Uttarakhand, India Utara pada Minggu, 7 Februari 2021 pagi hari.

Sebanyak 150 orang dikabarkan tewas setelah gletser Himalaya itu pecah dan mengakibatkan banjir. Longsoran gletser itu mengalir menabrak bendungan dan memaksa desa-desa di sebelah hilir sungai dievakuasi.

"Jumlah sebenarnya belum dikonfirmasi, tetapi 100 hingga 150 orang dikhawatirkan tewas,” ujar Om Prakash, kepala sekretaris negara bagian Uttarakhand tempat insiden itu terjadi, kepada Reuters.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Banjir di Semarang Tak Banyak Hujatan seperti di Jakarta, Teddy Gusnaidi: Kalau Mau Hujat Ya Hujat Aja Sendiri

Seorang saksi melaporkan, longsoran salju dari gunung menyapu dinding pasir, batu dan air menderu di lembah sungai.

"banjir Itu datang sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapa pun," ujar Sanjay Singh Rana, yang tinggal di hulu desa Raini, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada Minggu, 7 Februari 2021.

"Saya merasa bahwa bahkan kami akan tersapu," sambung Rana kepada Reuters melalui telepon.

Rana menjelaskan, penduduk setempat khawatir bahwa orang-orang yang bekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air di dekatnya tersapu, serta penduduk desa yang berkeliaran di dekat sungai mencari kayu bakar atau menggembalakan ternak mereka.

“Kami tidak tahu berapa banyak orang yang hilang,” ujar Sanjay Singh Rana.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sedang memantau situasi dengan cermat.

“India mendukung Uttarakhand dan bangsa India berdoa untuk keselamatan semua orang di sana,” katanya di Twitter setelah berbicara dengan kepala menteri negara bagian.

Baca Juga: Munarman Bantah Hadir Dibait ISIS, Ferdinand : Anda Tidak Kenal Mereka, Tapi Mereka Kenal Anda

Pihak pemerintah federal mengatakan bahwa Angkatan Udara India sedang dipersiapkan untuk membantu operasi penyelamatan, sementara Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan tim tanggap bencana sedang diterbangkan untuk membantu dengan bantuan dan penyelamatan.

Menteri Dalam Negeri, Amit Shah di Twitter, memerintahkan semua pemimpin terkait di negara bagian Uttarakhand agar segara turun bekerja dengan kekuatan penuh. Sementara
Negara bagian Uttar Pradesh, negara bagian terdekat dengan Uttarakhand, dan merupakan negara bagian terpadat di India, membuat daerah tepi sungainya dalam keadaan siaga tinggi.

Rekaman yang dibagikan oleh penduduk setempat menunjukkan air menyapu bagian-bagian bendungan serta apa pun yang menghalangi jalannya.

Video di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan air mengalir melalui lokasi bendungan kecil, menggenangi peralatan konstruksi.

"Aliran Sungai Alaknanda di luar Nandprayag (bentangan) telah menjadi normal, ketinggian air sungai sekarang 1 meter di atas normal tetapi alirannya menurun " kata Kepala Menteri Uttarakhand Trivendra Singh Rawat di Twitter.

Uttarakhand di Himalaya rawan banjir bandang dan tanah longsor. Pada Juni 2013, rekor curah hujan menyebabkan banjir dahsyat yang merenggut hampir 6.000 jiwa.

Baca Juga: Gubernur DKI Kembali Raih Penghargaan Kelas Dunia, Rocky Gerung : Anies Sudah Ada Digaris Start 2024

Bencana tersebut dijuluki oleh media sebagai “Tsunami Himalaya” karena aliran air yang mengalir di daerah pegunungan tersebut menyebabkan jatuhnya lumpur dan batu, mengubur rumah, menyapu bangunan, jalan dan jembatan.

Uma Bharti, mantan menteri sumber daya air India dan pemimpin senior partai Modi, mengkritik pembangunan proyek pembangkit listrik di daerah tersebut.

“Ketika saya menjadi menteri, saya meminta agar Himalaya adalah tempat yang sangat sensitif, jadi proyek pembangkit listrik tidak boleh dibangun di Gangga dan anak sungai utamanya,” katanya di Twitter, mengacu pada sungai utama yang mengalir dari gunung.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah