Ekspor Logam China Capai Titik Terendah, Menteri Industri Angkat Bicara Soal Persaingan Sengit dengan AS

- 1 Maret 2021, 15:13 WIB
Ilustrasi China vs Amerika Serikat
Ilustrasi China vs Amerika Serikat /Foto: Pixabay/Tumisu/

 

MANTRA SUKABUMI - Ekspor logam China mencapai titik terendah dalam lima tahun pada tahun 2020 di tengah permintaan luar negeri yang dilanda pandemi dan meningkatnya pasokan di industri dalam negeri.

Menteri industri China mengatakan bahwa, bahan logam China dihargai rendah karena persaingan sengit dengan AS, pada hari Senin, 1 Maret 2021.

Ancaman dari China, produsen logam teratas di dunia, sekelompok 17 mineral yang digunakan dalam peralatan militer, elektronik konsumen, dan kendaraan listrik untuk mengekang ekspor bahan ke AS telah membuat Washington berebut pasokan alternatif.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Kabar Gembira, Per Tanggal 28 Februari 2021 Kasus Covid 19 Mulai Menurun

"Logam tanah kami tidak dijual dengan harga 'langka' tetapi dijual dengan harga 'bumi', karena penawaran yang kompetitif, yang menyia-nyiakan sumber daya yang berharga," kata Xiao Yaqing dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT). Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, 1 Maret 2021.

MIIT mengusulkan pada bulan Januari untuk memperketat regulasi rantai industri logam, termasuk ketentuan bahwa importir dan eksportir mematuhi undang-undang perdagangan luar negeri.

“Pemerintah harus berperan dalam menjaga ketertiban pasar, melepaskan apa yang bisa dilonggarkan dan mengontrol apa yang harus dikontrol,” kata Xiao.

Menteri mengatakan beberapa produsen memproduksi logam dalam jumlah berlebihan, menyebabkan masalah lingkungan dan menyebabkan tingkat pemanfaatan sumber daya yang rendah.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x