Kisah lain terjadi pada Rajiv Tiwari, penduduk Lucknow berusia 30-an di negara bagian Uttar Pradesh. Setelah dinyatakan positif terkena virus, ia berhasil mengidentifikasi rumah sakit yang menampungnya tetapi sayang tidak bisa mendapatkannya.
“Tidak ada ambulans yang membawa saya ke rumah sakit,” katanya.
Rumah sakit di India kekurangan staf dan penuh sesak. Unit perawatan intensif penuh. Hampir semua ventilator sedang digunakan dan orang mati menumpuk di krematorium dan kuburan.
Rumah sakit pemerintah Delhi melaporkan bahwa mereka hanya memiliki cukup oksigen untuk bertahan dalam delapan hingga 24 jam lagi. Sementara beberapa rumah sakit swasta hanya memiliki cukup oksigen untuk empat atau lima jam.
“Kami menghadapi masalah besar dalam suplai oksigen, tapi entah bagaimana kami bisa mengatasinya. Kemarin, sangat kritis. Kami hanya memiliki empat hingga lima jam oksigen di malam hari, ”kata Ronit Kumar, kepala Teknik Biomedis di Fortis Escorts Heart Institute.
Pengisian kembali dilakukan sebelum fajar pada hari Rabu, dengan cukup untuk bertahan sepanjang hari, seraya terus berusaha pasokan dengan menekan pihak pemasok.
Sebuah sumber di Rumah Sakit Indraprastha Apollo di New Delhi, sebuah rumah sakit swasta terkemuka, mengatakan bahwa staf rumah sakit tersebut mengalami "malam yang gila" karena mereka kekurangan oksigen, walau pada akhirnya dua kapal tanker akhirnya tiba setelah tengah malam.
Baca Juga: Waspada, Kerusakan Saraf akan Sangat Berbahaya jika Dibandingkan dengan Cedera Normal pada Tubuh
"Kami saling berhadapan tetapi berharap tingkat pasokan akan meningkat mulai hari ini," kata sumber rumah sakit, yang tidak berwenang untuk berbicara kepada media.