Mereka juga melihat sikap militer Israel ini merupakan hambatan bagi jurnalis yang menyebarkan kondisi terkini di lapangan.
Baca Juga: Beredar Video Detik-detik Pasukan TNI Berangkat ke Palestina, Cek Faktanya
"Kami memandang ini sebagai tindakan yang jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugas suci mereka untuk menginformasikan dunia dan melaporkan kejadian di lapangan," lanjutnya.
Pihak Al Jazeera akan berusaha keras dalam upaya meminta pertanggung jawaban kepada pemerintah Israel, atas pengeboman itu.
"Al Jazeera berjanji untuk mengejar setiap rute yang tersedia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas tindakannya," tuturnya.
Salah satu jurnalis Al Jazeera, Safwat al-Kahlout melaporkan jika gedung tersebut telah digunakan sebagai kantor selama lebih dari 10 tahun.
"Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang mencurigakan," ujar Safwat.
Baca Juga: Rizal Ramli: Ganjar Pranowo Hanya Modal Pencitraan untuk Jadi Capres 2024
Safwat mengatakan seorang penduduk gedung menerima telepon dari tentara Israel, yang memperingatkan serangan akan datang sekitar satu jam sebelum itu terjadi.
Ia yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan dia dan rekan-rekannya mulai mengumpulkan barang pribadi dan peralatan kantor, terutama kamera.