Diperingatkan Satu Jam Sebelumnya, Israel Bombardir Kantor Media Internasional yang Berada di Palestina

- 16 Mei 2021, 13:09 WIB
Israel menggempur Gaza dengan serang udara hingga Minggu dini hari, 16 Mei 2021, menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press (AP) dan Al Jazeera
Israel menggempur Gaza dengan serang udara hingga Minggu dini hari, 16 Mei 2021, menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press (AP) dan Al Jazeera /Reuters/

MANTRA SUKABUMI - Sebuah bangunan yang menjadi kantor media internasional di Jalur Gaza, Palestina diserang militer Israel melalui jalur udara.

Akibat dari serangan Israel tersebut, struktur dari kantor media internasional di Palestina telah hancur.

Dilaporkan jika serangan gedung Al-Jalaa 11 lantai di Palestina itu dibombardir Israel pada Sabtu, 15 Mei 2021 kemarin.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: 6 Partai Israel Berkoalisi Gulingkan Benjamin Netanyahu, Pengamat: Rakyat Sudah Tak Tahan Gempuran Hamas

Dikutip mantrasukabumi.com dari Al Jazeera.com pada 16 Mei 2021, jumlah korban belum bisa dipastikan, namun gedung tersebut telah hancur lebur ke tanah.

Bangunan yang dihancurkan merupakan kantor media internasional seperti Al Jazeera hingga The Associated Press (AP).

Akibat dari serangan tersebut, pihak Al Jazeera mengutuk Israel dan menyerukan semua media internasional dan lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) bergabung.

"Al Jazeera mengutuk keras pemboman dan penghancuran kantornya oleh militer Israel di Gaza," ujar pihak Al Jazeera.

Mereka juga melihat sikap militer Israel ini merupakan hambatan bagi jurnalis yang menyebarkan kondisi terkini di lapangan.

Baca Juga: Beredar Video Detik-detik Pasukan TNI Berangkat ke Palestina, Cek Faktanya

"Kami memandang ini sebagai tindakan yang jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugas suci mereka untuk menginformasikan dunia dan melaporkan kejadian di lapangan," lanjutnya.

Pihak Al Jazeera akan berusaha keras dalam upaya meminta pertanggung jawaban kepada pemerintah Israel, atas pengeboman itu.

"Al Jazeera berjanji untuk mengejar setiap rute yang tersedia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas tindakannya," tuturnya.

Salah satu jurnalis Al Jazeera, Safwat al-Kahlout melaporkan jika gedung tersebut telah digunakan sebagai kantor selama lebih dari 10 tahun.

"Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang mencurigakan," ujar Safwat.

Baca Juga: Rizal Ramli: Ganjar Pranowo Hanya Modal Pencitraan untuk Jadi Capres 2024

Safwat mengatakan seorang penduduk gedung menerima telepon dari tentara Israel, yang memperingatkan serangan akan datang sekitar satu jam sebelum itu terjadi.

Ia yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan dia dan rekan-rekannya mulai mengumpulkan barang pribadi dan peralatan kantor, terutama kamera.

Kemudian setelah sukses melakukan evakuasi, Safwat menyaksikan setidaknya tiga rudal menghantam gedung dan runtuh ke tanah.

"Saya telah meliput banyak kejadian dari gedung ini. Kami memiliki banyak kenangan indah dengan kolega kami," kata Safwat.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah