Network
MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini beredar sebuah video yang memberitakan Atlet sepak bola Cristiano Ronaldo, memberi sumbangan kepada Hamas.
Dalam video tersebut, dikatakan bahwa Cristiano Ronaldo menyumbangkan gajinya untuk membantu Hamas membeli roket.
Video Cristiano Ronaldo yang membantu Hamas ini diunggah oleh akun Facebook dengan nama Anak Bangsa.
Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Apresiasi pada Kodam Udayana dan Aplikasi Shopee, Karena Hal ini
Baca Juga: Murka dengan Konflik Israel Palestina, Pangeran Arab Saudi Minta AS Berhati-hati: Posisi Kami Jelas
Akun Facebook Anak Bangsa itu membagikan video Cristiano Ronaldo yang sumbangkan gajinya untuk Hamas ke forum 'INDONESIA FOR PALESTINE'.
Selain itu, dalam video tersebut terdapat beberapa potongan pesan yang disampaikan oleh Cristiano Ronaldo.
Narasi di dalam video mengklaim bahwa pemain Juventus tersebut menyumbangkan gajinya untuk membeli persediaan roket Hamas.
Dikutip mantrasukabumi.com dari laman Tunr Back Hoax pada 19 Mei 2021, berikut adalah narasi yang dituliskan di dalam video:
Baca Juga: Pejabat Hamas Prediksi Gencatan Senjata dengan Israel akan Berlangsung dalam Dua Hari
"Ronaldo sumbangkan gajinya bantu Hamas beli roket."
"1000 roket saya sumbangkan untuk ratakan Israel."
Setelah ditelusuri oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), video itu tidak didasari oleh fakta-fakta pendukung yang kredibel.
Terlebih lagi, di dalam video yang bersangkutan, Cristiano Ronaldo tidak memberikan pesan terkait Hamas, Palestina ataupun Israel.
Video tersebut merupakan potongan dari pesan video yang diunggah oleh Cristiano Ronaldo untuk anak-anak Suriah pada Desember 2016 lalu.
Baca Juga: Dampak Libur Lebaran: Zona Merah Sudah Turun, tapi Tidak untuk Kota-kota ini
Pada menit 1:23 dalam video yang disebarkan, tampak Cristiano Ronaldo mengatakan "Children of Syria" atau "Anak-anak Suriah".
Maka dari itu, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Anak Bangsa dalam forum 'INDONESIA FOR PALESTINE' adalah salah.
Dengan demikian video tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan atau hoaks.***
