Samakan Tindakan Israel dengan Holocaust di Era Nazi, Anis Matta: Pembubaran Israel Bisa Jadi Jalan Keluar

- 24 Mei 2021, 21:10 WIB
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. Samakan Tindakan Israel dengan Holocaust di Era Nazi, Anis Matta: Pembubaran Israel Bisa Jadi Jalan Keluar.
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. Samakan Tindakan Israel dengan Holocaust di Era Nazi, Anis Matta: Pembubaran Israel Bisa Jadi Jalan Keluar. /*/Instagram.com/anismatta_//Instagram.com/anismatta_

MANTRA SUKABUMI - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, buka suara terkait konflik Palestina dan Israel.

Demi menghentikan konflik yang terjadi di Palestina, Anis Matta menyebut jika pembubuaran negara Israel bisa menjadi salah satu solusinya.

Menurut Anis Matta, pembubaran Israel agar mengakhiri penderitaan Palestina merupakan hal yang sudah biasa terjadi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Berikut Nama dan Jabatan Menteri yang Baru

Baca Juga: Luar Biasa, Dalam 6 Hari Donasi yang Dikumpulkan Ustadz Adi Hidayat untuk Palestina Capai Lebih dari 30 Milyar

Pasalnya, Anis Matta menjelaskan, terdapat negara yang dibubarkan untuk menyelesaikan konflik, salah satunya adalah Uni Soviet.

Dirinya menambahkan, usai Uni Soviet dibubarkan, negara Rusia muncul dan kini menjadi kekuatan global yang baru.

"Orang belum punya bayangan pembubaran negara Israel, padahal banyak terjadi seperti Uni Soviet, malahan menemukan solusi baru," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada 24 Mei 2021.

Anis Matta menegaskan, jika solusi tersebut bisa menjadi jalan keluar agar Palestina terbebas dari penderitaan.

Baca Juga: 7 Julukan Indonesia di Mata Dunia: Ada Macan Asia, Paru-paru Dunia Hingga Negeri Seribu Candi

"Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar," lanjut Anis Matta.

Para pemimpin dunia saat ini, kata dia, perlu berpikir mengenai upaya pembubaran negara Israel secara permanen sebagai jalan keluar mengakhiri konflik.

Hal itu, menurut dia, karena Israel sebelumnya tidak ada dalam peta, tiba-tba diadakan karena utang budi atas terjadinya holocaust terhadap kaum Yahudi di Eropa.

"Mengapa Israel tidak ada dalam peta, kemudian dimunculkan karena semangat ultranasionalisme Eropa terhadap orang Yahudi sehingga menjadi utang budi dengan mendirikan negara Israel," ucapnya.

Anis Matta menjelaskan, Israel yang kini mencoba memperbesar wilayah mereka justru mengakibatkan tragedi kemanusiaan baru.

Bahkan, Anis Matta menyamakan perlakuan Israel kepada warga Palestina dengan tragedi holocaust di era Nazi.

Baca Juga: 5 BLT yang Siap Cair Bulan Mei–Juni 2021, Berikut Cara Dapat Listrik Gratis dan Cek BLT UMKM Rp1,2 juta

Baca Juga: Bukan di Cianjur, Ayah Lesti Kejora Bocorkan Tempat Resepsi Pernikahan Rizky Billar dengan Putrinya

Bilamana Israel dibubarkan, lanjut Anis Matta, bangsa Yahudi akan dikembalikan ke negara asal mereka yang tersebar di berbagai wilayah.

Namun selain pembubaran Israel, solusi lainnya, menurut dia, diintegrasikan dalam satu titik untuk membentuk negara baru yang disepakati PBB.

Pembentukan negara baru tersebut bisa menjadi solusi, bagi negara dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta.

Anis Matta kemudian memaparkan, pengusiran warga Palestina dari tanah mereka sendiri justru bisa berpotensi memperlebar konflik.

"Saya pikir para pemimpin global harus diyakinkan akan dosa-dosa kemanusiaan sebagai hasil dari Perjanjian Sykes-Picot. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar, bukan sebaliknya untuk menghilangkan Palestina dan menciptakan negara baru," pungkasnya.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah