Awal Konflik Palestina dan Israel Ternyata Terkait Mandat Inggris Setelah Perang Dunia

- 23 Mei 2021, 11:49 WIB
Awal Konflik Palestina dan Israel Ternyata Terkait Mandat Inggris Setelah Perang Dunia./*
Awal Konflik Palestina dan Israel Ternyata Terkait Mandat Inggris Setelah Perang Dunia./* /Pixabay / Jorge Villalba /



MANTRA SUKABUMI – Palestina adalah wilayah kecil di kawasan Timur Tengah yang telah memainkan peran penting dalam sejarah dunia sejak zaman kuno hingga zaman modern.

Konflik Palestina dan Israel dimulai sejak Liga Bangsa-Bangsa (LBB) memberikan mandat kepada Inggris setelah Perang Dunia I.

Mandat Inggris tersebut memberi kendali atas administratif di wilayah Palestina selama dua Perang Dunia, termasuk ketentuan untuk mendirikan tanah air nasional kepada bangsa Yahudi di Palestina, yang mulai berlaku pada tahun 1923.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: UAS dengan Istri Foto Bareng Cak Nun, Netizen: Masyaallah, Jangan Dilepas Ustadz

Selain itu, tanah Palestina yang berada di persimpangan geografis yang berharga antara Afrika dan Asia.

Sejarah tanah Palestina telah ditandai dengan sejumlah konflik politik yang kerap terjadi dan perampasan tanah dengan kekerasan karena pentingnya wilayah tersebut bagi beberapa agama besar dunia.

Bangsa Arab yang menyebut wilayah penting itu sebagai rumah bagi bangsa Palestina, dan para pemimpin Arab Palestina memiliki keinginan kuat untuk menjadikan negara Palestina merdeka dan berdaulat di wilayah yang diperebutkan di dunia itu.

Namun, kendali atas wilayah ini merupakan situasi yang kompleks dan terus berkembang. Tidak ada konsensus internasional mengenai perbatasan, dan banyak wilayah yang diklaim oleh Palestina telah diduduki oleh Israel selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Luar Biasa, Warga Kibarkan Bendera Indonesia dan Malaysia Di Atas Reruntuhan Bumi Palestina

Dikutip mantrasukabumi.com dari History, para ahli percaya bahwa nama "Palestina" aslinya berasal dari bahasa Yunani, kata "Filistia" yang mengacu pada bangsa Filistin yang menduduki sebagian wilayah di Timur Tengah pada abad ke-12 SM.

Sepanjang sejarah, Palestina telah diperintah oleh banyak penguasa, termasuk di antaranya kekuasaan Asyur, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Arab, Fatimiyah, Turki Seljuk, Tentara Salib, Mesir dan Mamluk.

Dari sekitar 1517 hingga 1917, Kekaisaran Ottoman menguasai sebagian besar wilayah tersebut.

Ketika Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918, Inggris menguasai Palestina. Liga Bangsa-Bangsa (LBB) mengeluarkan mandat kepada Inggris atas tanah Palestina. Sebuah dokumen yang memberi Inggris kendali administratif atas wilayah tersebut, dan termasuk ketentuan untuk mendirikan tanah air nasional kepada bangsa Yahudi di Palestina, yang mulai berlaku pada tahun 1923.

Pemisahan Palestina

Pada tahun 1947, setelah lebih dari dua dekade (20 tahun) pemerintahan Inggris, PBB mengusulkan rencana untuk membagi Palestina menjadi dua bagian: negara Yahudi merdeka dan negara Arab merdeka. Kota Yerusalem, yang diklaim sebagai ibu kota oleh orang Yahudi dan Arab Palestina, akan menjadi wilayah internasional dengan status khusus.

Baca Juga: Info Cuaca Hari ini Minggu 23 Mei 2021, BMKG Sebut Jakarta dan sebagian Kota di Jawa Barat Hujan

Para pemimpin Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi banyak pemimpin Arab Palestina, beberapa di antaranya telah aktif melawan kepentingan Inggris dan Yahudi di wilayah tersebut sejak 1920-an dengan keras menentangnya.

Kelompok Arab berpendapat bahwa mereka mewakili mayoritas penduduk di wilayah tersebut dan harus diberikan lebih banyak wilayah. Mereka mulai membentuk pasukan sukarelawan di seluruh Palestina.

Israel Menjadi Negara

Pada Mei 1948, kurang dari setahun setelah Rencana Pemisahan untuk Palestina diperkenalkan, Inggris menarik diri dari Palestina, dan Israel mendeklarasikan dirinya sebagai negara merdeka yang menyiratkan kesediaan untuk melaksanakan Rencana Pemisahan.

Seketika, tentara Negara Arab tetangga bergerak untuk mencegah berdirinya negara Israel. Perang Arab-Israel 1948 pun terjadi yang melibatkan lima negara Arab lain di antaranya Yordania, Irak, Suriah, Mesir, dan Lebanon.

Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini

Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga wilayah bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat, dan Mesir menguasai Jalur Gaza.

Konflik 1948 membuka babak baru dalam perjuangan antara orang Yahudi dan Arab Palestina, yang sekarang menjadi kontes regional yang melibatkan negara-bangsa dan jalinan kepentingan diplomatik, politik dan ekonomi.

Sejak awal abad ke-20, Bangsa Arab telah mengenal wilayah ini sebagai rumah bagi orang Palestina. Namun, sekarang, banyak dari tanah ini dianggap sebagai wilayah Israel.

Saat ini, wilayah Palestina secara teoritis mencakup Tepi Barat (wilayah yang berada di antara Israel dan Yordania modern) dan Jalur Gaza (yang berbatasan dengan Israel dan Mesir modern).

Lebih dari 135 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Palestina sebagai negara merdeka, tetapi Israel dan beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui kemerdekaan itu.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x