WhatsApp Blokir Akun Jurnalis Palestina, Termasuk Wartawan Gaza

- 26 Mei 2021, 10:16 WIB
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. WhatsApp dikabarkan memblokir puluhan akun jurnalis Palestina tak lama usai gencatan senjata Israel-Palestina diumumkan.
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. WhatsApp dikabarkan memblokir puluhan akun jurnalis Palestina tak lama usai gencatan senjata Israel-Palestina diumumkan. /Pixabay/antonbe

MANTRA SUKABUMI - Applikasi perpesanan instan WhatsApp, tanpa pemberitahuan ke wartawan, telah blokir akun Jurnalis Palestina hingga Gaza.

WhatsApp menduga akun yang digunakan Jurnalis Palestina hingga wartawan Gaza ada keterkaitan dengan organisasi yang terlibat dalam aksi teroris.

Tak hanya akun Jurnalis Palestina,  WhatsApp juga blokir akun wartawan Gaza, Yerusalem, Tepi Barat, hinga jurnalis Al Jazeera.

Baca Juga: Mengejutkan, Fahri Hamzah Beberkan Cara Merampok Uang Negara Secara Heroik, Ada Apa?

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 26 Mei 2021: Andin Keguguran, Al Sedih Dan Menyesal

Namun salah seorang kru Al Jazeera mengaku akun WhatsApp miliknya telah dipulihkan setelah melakukan keluhan, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Al Jazeera, Rabu, 26 Mei 2021.

Wilayah Palestina: Aplikasi perpesanan WhatsApp telah memblokir akun puluhan jurnalis Palestina setelah pertempuran bulan ini antara Israel dan penguasa Islam Gaza, Hamas, kata wartawan.

Tak lama setelah gencatan senjata diberlakukan pada pukul 02:00 pada hari Jumat (2300 GMT Kamis) mengakhiri 11 hari konflik mematikan, dua jurnalis di biro AFP Kota Gaza menerima pemberitahuan dari WhatsApp dalam bahasa Arab yang memberi tahu mereka bahwa akun mereka telah diblokir.

Jurnalis lain, di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki serta Gaza, mengatakan akun mereka juga telah diblokir.

Baca Juga: Dua Rakaat Tapi 4 Kali Baca Al Fatihah, Begini Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan yang Tepat

Seorang kru dari saluran berita satelit yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, mengatakan akun mereka kemudian telah dipulihkan setelah mereka mengajukan keluhan kepada pemilik WhatsApp Facebook.

Wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina, Tahseen Al-Astall, mengatakan bahwa sekitar 100 wartawan di Gaza telah melihat akun mereka diblokir

Sebagai bagian penting dari pemberitaan di kedua sisi konflik, jurnalis Gaza menerima pernyataan Hamas, termasuk melalui WhatsApp, meskipun kelompok militan Palestina telah masuk daftar hitam oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat, dituduh sebagai bagian dari kelompok dan entitas yang terlibat dalam aksi teroris.

Pusat Pengembangan Media Sosial Arab mengatakan pemblokiran akun WhatsApp bukanlah insiden yang terisolasi.

Dalam laporan baru, kelompok itu, yang berbasis di kota ketiga Israel Haifa, mendokumentasikan 500 kasus di mana 'hak digital' Palestina telah dilanggar antara 6 Mei dan 19 Mei.

"Konten dan akun dihapus, dikurangi dan dibatasi, tagar disembunyikan, dan konten yang diarsipkan dihapus," kata laporan itu.

Baca Juga: Eggi Sudjana Gugat Jokowi Mundur dari Presiden, Ruhut Sitompul: Mestinya Kau Gugat Prabowo dan Sandi

Sekitar 50 persen dari laporan ini adalah tentang Instagram, 35 persen Facebook, 11 persen Twitter dan 1 persen Tik Tok.

"Perusahaan tidak memberikan penjelasan untuk penghapusan atau penangguhan sebagian besar tanggapan mereka kepada pengguna," kata laporan itu.

“Namun, alasan yang diajukan kepada pengguna termasuk ujaran kebencian, pelanggaran standar komunitas, antara lain meminta bukti identitas.”

"Kami telah melihat eskalasi terhadap hak digital warga Palestina' dalam beberapa pekan terakhir," kata juru kampanye 7amleh Mona Shtaya kepada AFP.

Media sosial tetap menjadi alat penting bagi warga Palestina, banyak di antaranya percaya liputan media lokal tidak cukup menangkap realitas krisis.

Baca Juga: Sebut Ada yang Lebih Berkuasa Dibanding Presiden, Zainal Arifin: Saya Kasihan Pak Jokowi

Ketegangan memuncak awal bulan ini atas pengusiran keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem timur yang diduduki Sheikh Jarrah untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.

Menurut kementerian kesehatan di Gaza, Serangan udara dan tembakan artileri Israel di Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang dalam 11 hari konflik sejak 10 Mei.

"Roket dan tembakan lainnya dari Gaza merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak dan seorang remaja Arab-Israel, seorang tentara Israel, satu orang India dan dua orang Thailand. Sekitar 357 orang di Israel terluka," kata petugas medis.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x