Network
MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini, pemain Timnas Denmark Christian Eriksen dikabarkan terkena serangan jantung usai mendapatkan vaksin Covid-19.
Kabar Christian Eriksen terkena serangan jantung usai mendapat vaksin ini dibagikan oleh pengguna Twitter, dengan akun bernama @ya_yo2 pada 13 Juni 2021.
Hingga artikel ini dimuat, klaim Christian Eriksen terkena serangan jantung usai mendapat vaksin ini sudah mendapat 342 retweets, 89 balasan, dan 339 likes.
Baca Juga: Heboh, Beredar Video Ceramah Habib Rizieq Ajak Serbu Istana dan Turunkan Jokowi, Ferdinand: Ngeri
Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA, berikut adalah narasi yang dituliskan akun Twitter @ya_yo2:
"Christian Eriksen, pemain sepak bola yang sangat fit yang bermain untuk salah satu tim sepak bola top di dunia dan memiliki perawatan medis terbaik".
"Dia pingsan di lapangan hari ini karena gagal jantung. Syukurlah mereka bisa menyadarkannya".
"Dia diberikan Pfizer beberapa hari yang lalu".
Pada saat Gelandang Inter Milan ini kolaps saat menghadapi Finlandia di EURO 2020, ia sempat membutuhkan resusitasi jantung dan paru (CPR).
Baca Juga: Walau Bikin Kembung, Inilah Manfaat Kol Hingga bisa Cegah Penyakit Kanker
Lantas, apakah klaim Christian Eriksen terkena serangan jantung usai mendapat vaksin Covid-19 benar?
Namun faktanya, setelah ditelusuri, vaksin Pfizer bukanlah alasan Christian Eriksen kolaps di lapangan.
Klaim ini pun dibantah keras oleh Direktur Inter Milan, Giuseppe Marotta. Ia juga mengatakan, Christian Eriksen belum mendapatkan vaksin Covid-19.
"Dia (Eriksen) tidak terpapar Covid-19 dan juga belum divaksin," ungkap Marotta.
Sementara itu, dokter tim Inter Milan Piero Volpi belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait alasan Christian Eriksen terkena serangan jantung.
Baca Juga: Ketua DPD RI Didoakan Jadi Presiden Usai Sholat Jumat di Masjid Keraton Buton, Netizen: Mimpi Buruk
"Yang penting dia baik-baik saja," tuturnya.
Volpi juga menjelaskan, sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi kesehatannya terganggu.
"Tidak pernah ada tanda-tanda yang menunjukkan masalah kesehatan selama dia berada di Tottenham atau di Inter. Di Italia, ada kontrol yang sangat ketat," jelasnya.***
