Mengingat jatuhnya mata uang Mongolia yakni Tugrik, membuat pemerintahnya menyetujui bantuan pinjaman dari Bank Exim Tiongkok sebesar 1 milyar USD untuk pembiayaan proyek PLTA dan jalan raya. Jika penambahan pinjaman 30 milyar USD untuk pembangunan 5 tahun kedepan benar terjadi, maka Mongolia berpotensi gagal bayar.
6. Montenegro
Negara Montenegro dilaporkan diambang kebangkrutan lantaran pinjamannya yang besar dari Bank Exim Tiongkok. Pinjaman tersebut untuk membiayai mega proyek jalan sepanjang 435 km yang membutuhkan dana 1,2 milyar USD.
Proyek yang baru setengah jalan itu mengharuskan Montenegro membayar angsuran pertamanya pada tahun 2021. Meskipun menteri keuanggannya mengklaim memiliki dana untuk membayar utangnya, tetapi kenyataannya utang Montenegro lebih dari 100% dari PDB.
Kemungkinan terburuknya, Exim Bank Tiongkok akan mengambil alih tanah Montenegro jika tidak bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu.
7. Tajikistan
Sebagai negara termiskin di Asia, Tajikistan termasuk dalam negara yang beresiko tidak mampu melunasi utangnya ke Tiongkok. Bagaimana tidak, utang ke Tiongkok sebagai satu-satunya kreditor tunggal bagi negara tersebut.
Lantaran tercengkram urang Tiongkok, taun 2017 Tajikistan sampai terpaksa menyerahkan wilayah seluas 1158 km persegi ke Tiongkok. Dengan begitu, selanjutnya perusahaan Tiongkok lah yang berhak untuk menambang emas dan perak di wilayah tersebut.
Itulah tujuh negara yang terancam bangkrut lantaran Belt and Road Initiative nya Tiongkok. Secara resmi terdapat 135 negara yang berafiliasi dengan BRI sampai saat ini, bagaimana dengan Indonesia?.***