Kata Menyesal tak lagi berguna
Karena yang tersayang akan kembali pulang
pulang tanpa pamit, tak akan pernah kembali.
Semuanya sudah tertulis dalam takdir-Nya.
Jum'at malam
Sabtu esoknya
Ibu terbaring dalam zikir yang tak pernah putus
Tepat pukul satu Ibu dijemput pulang oleh Allah.
Suasana menjadi hening seketika, Isak tangispun mulai terdengar.
Hati sedegup menjadi debar.
Air mata kekesalan hari itu sia-sia.
Al-Mulk, Ar-Rahman, Al-Waqiah telah dilantunkan
Ingin menenangkan hati gundah bercampur resah
"Usap air matamu, doakan ibu, biar tenang disana" suara itu ramah ditelingaku.
Ibu dalam dekapan air mataku.
Kini dalam tahun-tahun yang telah lepas
Al-Fatiha tak akan pernah putus, walau sesekali pernah lupa, aku tegar dan kembali mengingatnya.
Itulah lantunan puisi untuk ibu yang sudah berpulang, semoga bisa menjadi pengobat rindu pada sang ibu di hari ibu ini.***