Waspada, Filipina Kini Dihadapkan dengan Wabah Virus Flu Burung

- 18 Maret 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Wabah Flu Burung
Ilustrasi Wabah Flu Burung /Pikiran Rakyat

Pada tahun 2017 lalu wabah flu burung itu terjadi di kota Jean di Provinsi Nueva Ecija, di mana sekitar 1.500 burung puyuh telah mati di satu peternakan saja.

Menanggapi hal tersebut kini pemerintah Filipina membasmi sebanyak 12.000 burung puyuh dan telah dikuburkan sebagai upaya pencegahan infeksi lebih lanjut.

"Kami berada di atas situasi, Pengawasan sekitar radius 1 km dan 7 km akan dilakukan segera untuk memastikan bahwa penyakitnya belum berkembang di sekitar batas tersebut," ujar Dar.

Baca Juga: Antisipasi Penimbunan Barang karena Virus Corona, Polisi Lakukan Sidak di Pusat Perbelanjaan Cibadak

Ia juga mengatakan bahwa saat ini telah di bentuk pos pemeriksaan karantina hewan untuk membatasi pergerakan semua unggas hidup ke dan dari daerah yang di isolasi tersebut.

William Dar juga menekankan, bahwa wabah flu burung tersebut hanya terjadi di satu peternakan saja.

"Kami ingin menekankan bahwa ini hanya satu kasus yang mempengaruhi satu peternakan puyuh saja," kata Dar tegas.

Juru bicara teknis untuk flu burung di Departemen Pertanian, dr Arlene Vytiaco mengatakan bahwa sementara ini ada kemungkinan tipis penularan terhadap manusia melalui ekskresi dan sekresi.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat kematian dari flu burung tersebut adalah nol.

"Kemungkinannya sangat tipis, ada juga tingkat kematian nol," ujar dr Arlene.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah