Mengerikan, Dampak Pandemi Covid-19 di New York, Jenazah Pasien Diangkut ke Truk Pendingin

- 31 Maret 2020, 15:41 WIB
Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona /

Mantrasukabumi.com - Kondisi wabah pandemi covid-19 di dunia makin memburuk.

Amerika Serikat termasuk di dalamnya. Korban positif terpapar infeksi virus dikabarkan mencapai ribuan. Bahkan korban tewas pun, disebutkan hampir mencapai angka 1000 orang.

Baru-baru ini, beredar sebuah video memperlihatkan jenazah pasien virus corona baru (COVID-19) dimuat ke truk pendingin menggunakan alat berat di luar Rumah Sakit Brooklyn di New York.

New York sendiri merupakan pusat penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat (AS), dengan 36.000 orang terkonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan 790 orang lainnya meninggal dunia. 

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, video tersebut diunggah oleh kanal YouTube The Grown Man Show pada Senin, 30 Maret 2020 kemarin.

Baca Juga: Pesan mengharukan Menteri Perhubungan Budi Karya: Semangat, Lawan Covid

Video tersebut beredar beberapa jam setelah seorang wartawan asal AS, Chrissy Day Trader membagikan sebuah potret jenazah di dalam truk pendingin dalam akun Twitter pribadinya @Charress pada Senin, 30 Maret 2020.

Diketahui, foto tersebut diambil oleh seorang petugas medis setempat.

Saat ditemui oleh BuzzFeed News, petugas medis yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya hanya ingin menunjukkan kepada orang-orang, bagaimana kenyataan yang sebenarnya dari pandemi COVID-19.

"Ini adalah kenyataan mengerikan dari apa yang kita hadapi dan di mana sebagian dari kita sudah menemui akhirnya," ujarnya.

Menurutnya, salah satu jenazah di dalam truk pendingin tersebut adalah seorang wanita yang dihiburnya saat sebelum meninggal dunia.

Baca Juga: KABAR BAIK: 2 Pasien Positif COVID-19 di Cirebon Dinyatakan Sembuh

"Saya tidak pernah memiliki kesabaran untuk duduk dengan seseorang yang baru saja saya temui, sampai mereka mengambil napas terakhir. Tetapi saya sangat menyukai kardigan dan piyama wanita ini sehingga saya memutuskan untuk tinggal dan menghiburnya sedikit," ungkapnya.

Queens, yang merupakan wilayah terbesar di New York, telah mengonfirmasi sebanyak 10.373 kasus pada Minggu, 29 Maret 2020.

Kemudian diikuti oleh Brooklyn dengan 8.451 kasus, The Bronx dengan 6.145 kasus, Manhattan dengan 5.438 kasus dan Staten Island dengan 1.866 kasus.

Dalam periode 24 jam, dari Sabtu malam hingga Minggu malam, terdapat 161 kematian tambahan di New York.

Pada Minggu, 29 Maret 2020 lalu, paramedis dan kepolisian New York mulai merakit tenda triage di beberapa rumah sakit di New York yang sudah kewalahan oleh banyaknya pasien COVID-19.

Di hari yang sama, para petugas dari The Mount Sinai Health System mendirikan tenda triage di Central Park, Manhattan untuk melayani pasien yang meluap di rumah sakit setempat.

Baca Juga: KABAR BAIK Drone Penyemprot Disinfektan akan Disebar ke Tiap Wilayah di Jawa Barat

Tenda triage dibangun lantaran staf rumah sakit setempat tidak bisa menentukan berapa banyak pasien yang dapat dirawat oleh setiap rumah sakit di waktu yang bersamaan.

Pasien pertama yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 di New York adalah seorang petugas medis yang baru saja kembali dari Iran pada 1 Maret 2020 lalu.

Dua hari kemudian, kasus kedua muncul yang diidentifikasi merupakan seorang pengacara dari pinggiran New Rochelle di negara bagian Westchester, AS.

Hingga saat ini, AS sudah mengonfirmasi lebih dari 160.000 penduduknya terinfeksi dan 3.170 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Antispasi Penyebaran Corona, Pasar Hewan di Bojongkokosan Ditutup Dinas Peternakan

Kendati sampai saat ini New York masih menjadi pusat pandemi di AS, seorang ilmuwan asal AS, Dr. Anthony Fauci megatakan, kota-kota dan negara bagian lain di AS akan segera mengalami kondisi yang sama.

New Orleans diperkirakan akan menjadi kota berikutnya yang saat ini memiliki 1.350 kasus dan 73 kematian, namun Fauci juga khawatir tentang kondisi Detroit dan Los Angeles kedepannya.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump telah memperpanjang kebijakan social distancing hingga akhir April 2020.**

Sumber Artikel dari https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01358735/wabah-virus-corona-di-new-york-jenazah-pasien-diangkut-ke-truk-pendingin-pakai-alat-berat?

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x