Lebih lanjut, pihak rumah sakit mengatakan, mereka tidak tahu berapa banyak kasus terinfeksi dari keluarga kerajaan akan bertambah, namun pihaknya akan selalu waspada dan mempersiapkan segalanya.
Diketahui, terinfeksinya keluarga kerajaan secara besar-besaran diakibatkan risiko tugas dari perjalanan yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2020 belum pasti, Kemenag Siapkan 3 Opsi Skenario
Seorang pakar keluarga kerajaan Saudi dari Rice University, Kristian Coates Ulrichsen mengungkapkan, apabila virus corona telah menyerang kerajaan Arab Saudi secara besar-besaran, maka kondisi ini masuk dalam status darurat kerjaan, akan terjadi kekosongan kekuasaan sementara waktu.
"Jika mencapai ke dalam keluarga, maka itu menjadi masalah yang mendesak," kata Kristian Coates Ulrichsen.
Sementara itu, dilansir Wolrd Meters, jumlah terinfeksi virus corona di Arab Saudi per 10 April 2020, mencapai angka sebanyak 3.287 dengan rincian 280 orang meninggal dunia dan 252 telah dinyatakan sembuh.**