Vaksin Covid-19 Sudah Ditemukan Ratusan Tahun Silam, Simak Faktanya

- 14 April 2020, 08:24 WIB
Relawan pertama yang mendapatkan suntiikan dosis vaksin COVID-19 AP via CBSNews
Relawan pertama yang mendapatkan suntiikan dosis vaksin COVID-19 AP via CBSNews /.*(ringtimesPRMN)

MANTRA SUKABUMI – Para Ilmuwan diseluruh dunia sedang berusaha mencari obat atau vaksin yang bisa mencegah Covid-19 yang sampai saat masih menjadi pandemi diseluruh dunia. Mengingat kondisi dunia sedang dalam keadaan darurat virus corona sehingga seluruh dunia disibukkan sedang melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan virus tersebut.

Hal ini tentunya bagi para Ilmuwan menjadi sebuah tantangan yang sangat penting dalam penemuan vaksin yang mampu menghilangkan sesuai apa yang diharapkan.

Bahkan dikabarkan dari laman Boldsky yang dikutip Pikiran Rakyat Cirebon kini para ilmuwan di dunia sedang menguji vaksin tuberkulosis (TB) yang sudah berusia seabad untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan gejala pernapasan pada orang yang terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Warga Binaan Dibebaskan Gegara Corona, Menkumham: Berulah Lagi, Ancam Pidana Baru

Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) tengah diuji ketahanannya terhadap COVID-19.

Diketahui, BCG sendiri telah dikembangkan seratus tahun yang lalu untuk mengobati tuberkulosis.

Para ilmuwan percaya bahwa vaksin BCG masih banyak digunakan oleh orang-orang di negara berkembang, bahkan vaksin tersebut diyakini bisa melakukan lebih dari mencegah TB.

Sebuah studi terdahulu menunjukkan, negara-negara yang memberlakukan kebijakan vaksinasi BCG universal memiliki korban jiwa COVID-19 yang lebih sedikit dibandingan negara-negara yang tidak memberlakukan kebijakan tersebut.

Baca Juga: Benarkah Dokter di Italia dengan Sengaja Bunuh 3.000 Pasien Virus Corona? Simak Faktanya

Mereka melaporkan, vaksin BCG berisi strain bakteri TB yang dapat merangsang tubuh untuk membentuk antibodi kemudian menyerang bakteri TB.

Vaksin BCG juga dinilai dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai perisai pertahanan terhadap berbagai patogen yang akan memasuki badan.

Para ilmuwan masih harus melakukan beberapa uji klinis agar dapat mengetahui hasil vaksin BCG terhadap virus COVID-19.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Ringtimes PRMN dengan judul Menurut Ilmuwan Vaksin COVID-19 Sudah Ditemukan Ratusan Tahun Lalu

Studi tersebut menjelaskan, vaksinasi BCG dapat secara efektif mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan oleh COVID-19.

Sementara itu, studi tersebut mengklaim bahwa vaksinasi BCG dapat menghentikan penyebaran virus jika dikombinasikan dengan tindakan pencegahan COVID-19 lainnya.

Baca Juga: Fitur Premium Google Meet Gratis Diperpanjang Hingga September

Vaksin BCG juga berkemungkinan memiliki perlindungan jangka panjang terhadap jenis virus corona lainnya dengan cara menginstruksikan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan merespons berbagai jenis infeksi, termasuk bakteri, virus, dan parasit.

Vaksin BCG ditemukan oleh dr Albert Calmette dan dr Camille Guerin pada awal 1900-an yang terbuat dari bakteri Mycobacterium bovis (bakteri TB yang menginfeksi hewan ternak).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin BCG awalnya digunakan untuk mencegah penyakit TB meningitis dan penyakit TB milier yang diketahui kerap menyerang anak-anak.

Menurut CDC, anak-anak yang sudah diberikan vaksin BCG memilki risiko terkena penyakit pernapasan yang lebih rendah.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Ringtimes (Pikiran Rakyat Media Network)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah