Presiden AS Katakan Soal Pandemi Covid-19, China Harus Tanggung Jawab

- 20 April 2020, 10:17 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump /.*(foto Antaranews.com)

MANTRA SUKABUMI - Wabah virus corona masih menjadi penomena menakutkan di Amerika Serikat, sehingga angka kematian korban terinfeksi covid-19 di seluruh AS mencapai telah mencapai 37.202, menurut penghitungan pada Sabtu (18/4). 

Perhitungan tersebut menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatatkan 37.202 kematian, termasuk 1.759 kematian baru.

Angka kematiannya yang sudah puluhan ribu sungguh menggemparkan warga AS dan dunia, hal tersebut membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pernyataan bahwa China sebetulnya harus bertanggung jawab atas pandemi virus corona,Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga: Bosan #DiRumahAja ? Tonton 5 Rekomendasi Film Keluarga Indonesia Ini

"Kalau itu memang kesalahan, ya itu kesalahan. Tapi kalau mereka secara sadar bertanggung jawab, ya menurut saya harus ada konsekuensi," kata Trump kepada para wartawan pada konferensi pers harian.

Ia tidak memberikan keterangan rinci soal tindakan apa saja yang mungkin akan diambil Amerika Serikat.

Dikutip mantra Sukabumi dari Antaranews.com, Trump dan beberapa pembantu senior telah mengeluarkan kritik tajam terhadap China, yang dianggap tidak transparan setelah virus corona muncul di Kota Wuhan, China.

Baca Juga: Mungkinkah Pilkada Serentak Lansung diselenggarakan 9 Desember 2020?

Pekan ini, Trump menghentikan bantuan bagi Organisasi Kesehatan Dunia yang ia anggap "berpihak pada China."

Washington dan Beijing, dua ekonomi terbesar di dunia, telah secara terbuka berdebat soal virus tersebut.

Trump pada awalnya memuji langkah China dalam menangani wabah corona tapi ia dan beberapa pejabat tinggi AS juga menyebut wabah tersebut sebagai "virus China" dan dalam beberapa hari belakangan meningkatkan retorika mereka.

Baca Juga: Selama #DiRumahAja, Catat 5 Makanan yang Awet Disimpan dan Aman buat Persediaan

Trump mengatakan hubungan AS-China berjalan dengan baik "sampai kemudian mereka melakukan ini". Ia mengacu pernyataannya itu pada kesepakatan sektor pertanian tahap pertama, yang dicapai baru-baru ini dengan tujuan untuk memadamkan perang dagang antara kedua negara.

Menurut Trump, pertanyaannya sekarang adalah yang terjadi dengan virus corona itu apakah "kesalahan yang tak bisa dihindari, atau dilakukan secara sengaja?"

"Ada perbedaan besar antara kedua hal itu," katanya.

Trump juga mempertanyakan masalah terkait sebuah laboratorium virologi di Wuhan.

Baca Juga: Unik, Wastafel di Cisolok Pakai Pedal Gas Mobil Untuk Keluarkan Air dan Sabun

Fox News pekan ini melaporkan bahwa laboratorium itu kemungkinan telah mengembangkan virus corona sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan memerangi virus tersebut.

Trump mengatakan pemerintahannya sedang berupaya memastikan apakah virus itu muncul dari sebuah laboratorium milik China.

Selain itu, Trump meragukan catatan kematian di China akibat penyakit virus corona baru COVID-19, yang angkanya kemudian pada Jumat (17/4) direvisi.

Baca Juga: YAMAHA Patenkan Teknologi Baru, Diklaim Dapat Mendeteksi Kecelakaan

China mengatakan sebanyak 1.300 orang yang meninggal karena COVID-19 di Kota Wuhan adalah jumlah yang tidak terhitung. Angka tersebut merupakan setengah dari jumlah keseluruhan.

Namun, China membantah tuduhan bahwa pihaknya menutup-nutupi angka.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x