22 Orang Dibunuh Dalam Sehari, El Salvador Kumpulkan Napi Dilapangan Penjara

- 28 April 2020, 08:52 WIB
NARAPIDANA di El Salvador berjejalan di lapangan penjara karena adanya peningkatan jumlah kasus pembunuhan secara drastis.* /El Salvador Presidency Press via Daily Mail
NARAPIDANA di El Salvador berjejalan di lapangan penjara karena adanya peningkatan jumlah kasus pembunuhan secara drastis.* /El Salvador Presidency Press via Daily Mail /

MANTRA SUKABUMI - El Salvador Negara Amerika Tengah mengumpulkan secara paksa narapidana di lapangan penjara, Sabtu (25/4/2020).

Pengumpulan tersebut menyusul lonjakan kasus pembunuhan secara drastis di negara tersebut.

Hal tersebut ditanggapi oleh Presiden El Salvador dengan memerintahkan
penguncian penjara yang berisi anggota geng kekerasan selama 24 jam.

Negara El Salvador telah melaporkan 22 kasus pembunuhan di seluruh negeri pada Jumat 24 April 2020, dikutip mantrasukabumi.com dari Pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Wapres: Angka Kemiskinan di Indonesia Bertambah Karena Pandemi Virus Corona

Akibatnya, para tahanan yang telah dibotaki dan diberi masker berjejalan di lapangan penjara.

Mereka diminta duduk berbaris, menempel satu sama lain, dan dijaga puluhan petugas polisi bersenjata lengkap.

"Tak ada kontak dengan dunia luar. Toko-toko tetap ditutup dan semua aktivitas ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut," tulis Bukele di Twitter.

presiden, El Salvador terus menerus diganggu oleh geng yang menguasai jalanan bernama Maras.

Geng itu membuat El Salvador menjadi negara dengan tingkat pembunuhan paling tinggi di Benua Amerika.

Baca Juga: Amalan Ramadan! Berikut Doa dan Keutamaan Puasa Ramadan Hari Kelima

Setelah Bukele naik, negara di Amerika Tengah itu melaporkan penurunan jumlah kasus pembunuhan yang signifikan.

Bahkan, ada hari-hari tanpa pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara dalam penanganan virus corona, El Salvador menjadi yang paling ketat dan keras.

Negeri itu memberlakukan lockdown nasional sejak Minggu 22 Maret 2020.

Setiap pelanggar kebijakan karantina wilayah tersebut pun akan diberi hukuman penjara.

Organisasi HAM di dana telah berkampanye untuk menentang langkah ketat yang membuat orang bisa dipenjara tanpa ke pengadilan terlebih dahulu.

Baca Juga: Nasi Anjing jadi Viral, Polisi Jelaskan Hasil Penyelidikannya

Mahkamah Konstitusi El Salvador telah memberi putusan bebas pada beberapa orang yang ditangkap secara ilegal.

Sayangnya, Presiden Nayib Bukele terus membela tindakan polisi yang menahan orang dan mengarantinanya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah