MANTRA SUKABUMI - Pandeminya covid-19 di Indonesia menambah angka kemiskinan meningkat, dikarenakan mata pencahariannya sehari-hari banyak yang hilang seiring dengan menyebarnya virus corona.
Pendapatan juga tidak ada karena terdampak kebijakan-kebijakan pemerintah yang diterapkan guna pencegahan penyebaran virus tersebut.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga memprediksi hal yang sama karena semakin terasa dampak covid-19 di Indonesia.
"Banyak orang kehilangan pekerjaan dan banyak warung kecil yang tutup. Jadi, jumlah orang miskin pun makin bertambah. Mungkin di sekitar kita juga banyak orang yang terdampak corona ini," kata Wapres Ma'ruf di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Amalan Ramadan! Berikut Doa dan Keutamaan Puasa Ramadan Hari Kelima
Wapres Ma'ruf selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi.
"Akibat COVID-19 yang kita alami, tidak hanya saja mengakibatkan terganggunya kesehatan, tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan ekonomi, angka kemiskinan menjadi berlipat, bertambah," katanya menjelaskan.
Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024, Pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga 7—6,5 persen sehingga jumlah penduduk miskin di Indonesia menjadi 18,34—19,75 juta di akhir 2024.
Baca Juga: Nasi Anjing jadi Viral, Polisi Jelaskan Hasil Penyelidikannya