Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan, 5.011 orang telah keracunan metanol.
Baca Juga: PSBB di Bogor, Petugas Terminal Palabuhanratu Pulangkan Bus yang Nekat Berangkat
Tak hanya keracunan, sekira 90 orang mengalami kehilangan penglihatan atau kerusakan mata akibat metanol.
Menurut penasihat Kementerian Kesehatan Iran Hossein Hassanian, jumlah warga yang mengalami kehilangan penglihatan akibat keracunan dapat meningkat.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat Depok dengan judul 700 Lebih Warga Iran Tewas Akibat Minum Metanol karena Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona
Metanol tidak memiliki bau saat dicampur ke dalam minuman. Namun, jika dikonsumsi, bisa menyebabkan kerusakan organ dalam dan otak.
Gejalanya yang ditimbulkan meliputi nyeri dada, mual, hiperventilasi, kebutaan, bahkan koma.
Merespons kejadian tersebut, pemerintah Iran mengimbau produsen metanol memberi warna buatan pada produk mereka.
Baca Juga: Hari Ini, Tidak Ada Pemberangkatan Bus ke Bogor di Terminal Palabuhanratu Sukabumi
Dengan demikian, masyarakat dapat membedakannya dari etanol, jenis alkohol yang dapat digunakan untuk membersihkan luka.