Kabar Baik Ilmuwan Belanda Temukan Antibodi yang Dapat Cegah Virus Corona

- 5 Mei 2020, 15:08 WIB
ILUSTRASI virus corona (SARS-CoV-2) penyebab penyakit COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona (SARS-CoV-2) penyebab penyakit COVID-19.* /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Para peneliti dari Universitas Utrecht di Belanda, serta Pusat Medis Erasmus dan perusahaan Harbour BioMed (HBM) telah menemukan antibodi yang dapat mencegah virus corona yang akan menginfeksi sel manusia.

Ilmuwan ini mengidentifikasinya sebagai potensial menetralkan COVID-19.

Kabar baik ini melahirkan terobosan harapan akan pengobatan atau bahkan vaksin untuk virus yang kini tengah mewabah sebagai solusi pencegahan virus cepat berakhir.

Produk penelitian ini mengarah pada terapi yang akan diberikan kepada seseorang setelah mereka terinfeksi atau terpapar.

Melalui berbagai pengobatan, antibodi berikatan dengan enzim yang disebt ACE2 yang bertindak sebagai 'pintu' virus ke sel.

COVID-19 sendiri merupakan penyakit yang menular dipicu oleh jenis virus yang dikenal sebagai Sars-CoV-2 (virus corona sindrom pernapasan akut yang parah).

Baca Juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids, Bagaimana Cara Melihatnya?

Penyakit ini menyebar melalui tetesan pernapasan kecil dari bersin ataupun batuk yang dapat menyebabkan deman, batuk, dan kesulitan bernapas.

Dalam tes antibodi monoklonal menetralkan Sars-CoV-2 namun, penelitian lebih lanjut direncanakan untuk melihat apakah temuan dapat diterapkan ke klinik.

Ketika terinfeksi virus corona, maka mereka akan memproduksi antibodi pada 'spike protein'.

Hanya satu antibodi yang yang bernama 47D11 yang dapat menghancurkan baik Sars-CoV maupun Sars-CoV-2.

"Fitur antibodi yang menetralkan silang ini sangat menarik dan menunjukkan kemungkinan memiliki potensi dalam mitigasi penyakit yang disebabkan oleh coronavirus terkait yang muncul di masa depan," tuturnya.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communication, menawarkan potensi untuk 'pencegahan dan pengobatan COVID-19.

Baca Juga: 7 Aplikasi Ngabuburit untuk Hilangkan Bosan Saat #DiRUmahAja

Prof. Bosch juga mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan hampir dua dekade dan dikerjakan oleh tim yang sama sejak epidemi SARS pertama pada tahun 2002 yang menewaskan hampir 800 orang dan menginfeksi lebih dari 8000.

"Menggunakan kumpulan antibodi Sars-CoV ini, kami mengidentifikasi antibodi yang juga menetralkan infeksi Sars-CoV-2 dalam sel yang dikultur," ujar Prof Bosch.

Penulis lainnya, Prof Frank Grosveld dari Eramus Medical Center di Rotterdam, Belanda mengatakan bahwa penemuan tersebut dapat menjadi dasar untuk penelitian tambahan berikutnya.

"Penemuan ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian tambahan untuk mengkarakterisasi antibodi ini dan memulai pengembangan sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial," ujar Prof Frank Grosveld

"Antibodi yang digunakan dalam karya ini adalah 'sepenuhnya manusia' - memungkinkan pengembangan untuk berjalan lebih cepat dan mengurangi potensi efek samping terkait kekebalan," tambahnya.

Antibodi terapi konvensional pertama kali dikembangkan pada spesies lain dan kemudian harus menjalani pekerjaan tambahan untuk 'memanusiakan' mereka.

Baca Juga: Sebut Mati akibat Corona sebagai Syahid, Ribuan Muslim Afghanistan Abaikan Lockdown

Terapi ini sedang dikembangkan oleh raksasa teknologi global yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat yakni Harbour BioMed.

"Ini adalah penelitian inovatif. Lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk menilai apakah antibodi ini dapat melindungi atau mengurangi keparahan penyakit pada manusia," ujar Pendiri dan ketua Harbour Med, dr. Jingsong Wan

"Kami berharap dapat memajukan pengembangan antibodi. Kami percaya teknologi kami dapat berkontribusi untuk mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat yang paling mendesak ini dan kami sedang mengejar beberapa jalan penelitian lainnya," tuturnya.

Di sisi lain, dr. James Gill, dari Warwick Medical School, mengatakan bahwa untuk sementara ini hal tersebut bukanlah satu pengobatan baru, yang memiliki potensi untuk memungkinkan pengembangan protokol baru.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Peneliti Temukan Antibodi yang Dapat Cegah Virus Corona Menginfeksi Manusia"

Baca Juga: Fakta Dibalik Kejadian 15 Ramadan 1441 H, LAPAN: 7 Asteroid akan Mendekati Bumi

"Hanya karena kami telah menemukan antibodi yang menetralkan virus dalam kelompok sel di laboratorium cawan Petri tidak berarti bahwa kami dapat mengharapkan tanggapan yang sama pada pasien, juga tidak mengharapkan untuk melihat perubahan positif dalam klinis pasien kondisi," ujar dr.Gill.

"Tapi ini tentu saja penemuan yang sangat menjanjikan, datang dari pendekatan ilmiah yang kuat, dan harus dilihat sebagai alasan untuk optimisme." tambahnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah