Pandemi Virus Corona Belum Usai Amerika Serikat Diteror Tawon Pembunuh

- 6 Mei 2020, 15:18 WIB
Ilustrasi Tawon
Ilustrasi Tawon /Pixabay

"WSDA akan menerapkan kampanye pemberantasan agresif musim panas ini," lanjutnya.

Tawon raksasa Asia ini biasanya memiliki panjang 1,5 hingga 2 inci atau setara dengan 3-5 centimeter, dengan garis-garis hitam dan kuning diperut mereka dan kepala oranye atau kuning.

Menurt WSDA, para serangga ini biasanya tidak menyerang orang atau hewan peliharaan, tetapi hal tersebut mungkin terjadi jika mereka merasa terancam.

Tawon memiliki sengat leih panjang dibandingkan dengan lebah madu dan lebih beracun.

Menurut WSU, banyak sengatan tawon yang juga dapat membunuh manusia bahkan jika mereka tidak memiliki riwayat alergi.

"Ini adalah lebah yang sangat besar. Ini bahaya kesehatan, dan yang lebih penting, predator signifikan dari lebah madu." ujar ahli entomologi Penyuluhan WSU dan spesialis spesies invasif, Todd Murray.

Baca Juga: Sebanyak 28.093 Kendaraan Pemudik di Putar Balik Polisi Selama 11 Hari Operasi Ketupat

Program Hama WSDA kini tengah bekerja untuk menemukan dan menghancurkan tawon sehingga mereka tidak menyebar ke seluruh negara bagian.

"Jangan mencoba mengeluarkannya sendiri jika Anda melihatnya. Jika kamu melhta mereka, larilah, hubungi kami. Sangar penting bagi kita untuk mengetahui setiap penampakannya, sehingga kita memiliki harapan untuk memberantasnya," kata ahli entomologi WSDA, Chris Looney.

Di tengah pandemi virus corona, kabar mengenai tawon di negara bagian Washington, AS merupakan berita terakhir yang ingin didengar oleh mereka.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah