Pasien Terinfeksi Virus Corona di New York, 66 Persen yang Selalu Tinggal di Rumah

- 7 Mei 2020, 14:57 WIB
ilustrasi Coronavirus
ilustrasi Coronavirus /PIXABAY/

Lebih dari 80 persen pasien positif yang di rawat di rumah sakit New York mengakui bahwa mereka tidak menggunakan angkutan umum setelah aturan untuk tinggal di rumah diberlakukan sejak Maret 2020 lalu.

Dari semua pasien rawat inap yang baru, 73 persen berusia di atas 51 tahun.

Sedangkan kelompok yang dianggap rentan yakni orang dengan usia 61 hingga 70 tahun, tercatat hanya 20 persen dari pasien baru yang kini tengah di rawat.

Hampir, 96 persen pasien memiliki kondisi kesehatan mendasar, sebagian besar kasus berada di Manhattan sebesar 21 persen kemudian di wilayah Long Island sebanyak 18 persen.

Cuomo mengatakan pada Rabu, 5 Mei 2020 kemarin, bahwa data tersebut adalah hasil dari survei yang dilakukan pada rumah sakit yang merawat pasien positif COVID-19, sebagai upaya untuk mencari tahu mengapa banyak orang yang terinfeksi virus dan melihat latar belakang dari orang-orang tersebut.

Baca Juga: Inilah Kebenaran ABK Indonesia Meninggal di Kapal Tiongkok dan Dibuang Jasadnya ke Laut

Ia menambahkan bahwa untuk sementara waktu ini, data menunjukkan jumlah infeksi baru disebabkan oleh 'perilaku pada pasien' dan bukan karena kuncian yang dilakukan pemerintah.

Menurutnya perintah untuk tetap tinggal di rumah umumnya cukup meminimalisir penyebaran virus sehingga kuncian masih menjadi rencara yang baik secara menyeluruh.

"Angka-angka di seluruh negara akan naik. Bagi saya itu membuktikan apa yang kita lakukan di sini. Apa yang kami lakukan di sini menunjukkan hasil," ujar Gubernur New York, Andrew Cuomo dikutip Pikiran-Rakyat.com.

New York telah mengurangi penyebaran infeksi dan jumlah kematian secara drastis meskipun hal tersebut dapat diraih secara dramatis selama 8 minggu dari total penguncian secara nasional.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah