Network
MANTRA SUKABUMI - Pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman kesehatan dunia sampai saat ini. Hingga memunculkan berbagai spekulasi akan berakhirnya virus mematikan.
Bahkan presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah menyebut bahwa corona akan hilang pada musim panas. Optimisme ini muncul seiring kondisi pandemi virus corona yang kian mengancam dunia.
Namun harapan itu nampaknya jauh dari kenyataan. Para ilmuwan mengklaim dan memutus harapan Presiden Amerika Serikat.
Ilmuwan menyebut cuaca hangat tidak mungkin menghambat penyebaran virus corona, tim menyebut tak ada hubungan antara kelembapan dan garis lintang suhu dengan corona.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Independent, Dr. Peter Juni, dari Universitas of Toronto mengatakan dalam siaran persnya bahwa tim menemukan sedikit atau tidak ada hubungan antara penyebaran infeksi dengan kelembaban.
Baca Juga: Ilmuwan AS Selidiki Penularan Covid-19 pada Anak-anak, Usai Bocah 5 Tahun Meninggal
“Kami telah melakukan studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa baik lintang dan suhu dapat berperan. Tetapi ketika kami mengulangi penelitian di bawah kondisi yang jauh lebih ketat, kami mendapat hasil sebaliknya," ujarnya.
Sebaliknya, penutupan sekolah efektif terhadap virus corona.
“Hasil kami memiliki relevansi langsung dan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya telah menjadi pembatasan
