Terutama saat Israel masih memberlakukan lockdown akibat virus corona yang menjangkit sejumlah wilayah di sana.
"Yaitu teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dan diizinkan berdasarkan Undang-undang yang akan kami buat," jelas Benjamin Netanyahu.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu telah melakukan komunikasi dengan kepala teknologi terkait langkah-langkah keamanan di Israel. Salah satunya seperti sensor.
"Saya berbicara dengan kepala teknologi kami untuk menemukan langkah-langkah yang baik di Israel, seperti sensor. Misalnya, setiap orang, setiap anak saya ingin itu pada anak-anak pertama (kali ) akan memiliki sensor yang membunyikan alarm," tambahnya.
Baca Juga: Perawat RS Dituduh Curi Kartu Kredit Pasien Corona saat Sedang Sekarat, Kini Terkena PHK
Menurutnya, alarm tersebut nanti akan berbunyi bila seseorang terlalu dekat dengan anak-anak.
"Seperti yang ada di dalam mobil," ujar perdana menteri.
Namun pernyataan tersebut bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Pakar Ketahanan Maya, Einat Meron kepada Ynet sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com
Einat Meron menilai, penerapan microchip kepada anak-anak akan cukup sulit dan berbahaya.
"Akan sulit untuk melakukannya kepada lebih dari satu juta anak sekolah yang kembali ke lembaga pendidikan mereka untuk memastikan satu siswa duduk pada jarak dua meter dari yang lain. Itu adalah fiksi dan berbahaya," ujarnya.