Sebagian besar dikarenakan pandemi global yang telah menghentikan wisatawan dari berpergian.
“Namun, jumlah sampah plastik di Bangkok telah meningkat selama periode ini. Pertumbuhannya signifikan,” kata Dr Wijarn.
Umur panjang produk plastik, yang bentuk aslinya dapat bertahan 400 tahun, menghasilkan sebagian besar dari mereka pergi ke tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Planet Mars Terbukti Aktif Secara Vulkanik dan Geologis, Ilmuan: Mars Bukan Planet Mati
Menurut Departemen Pengendalian Pencemaran, plastik menyumbang hingga 12 persen dari total limbah Thailand setiap tahun sekitar 2 juta ton.
Namun, hanya 25 persen saja yang didaur ulang sementara sisanya sebagian besar plastik sekali pakai dan sering berakhir di lokasi pembuangan atau di saluran air.
Dalam beberapa tahun terakhir, kampanye anti-plastik telah meningkatkan kesadaran publik tentang masalah lingkungan di Thailand.
Pada 1 Januari, negara itu menyambut gerakan nasional untuk secara sukarela melarang kantong plastik sekali pakai.
Larangan ini telah menerima dukungan dari Asosiasi Pengecer Thailand, yang memiliki sekitar 24.500 saluran distribusi ritel di seluruh negeri.
Baca Juga: Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar, Diantaranya Terjadi pada 10 Hari Terakhir Ramadan