Anak-anak di AS dan Eropa Meninggal Terpapar Penyakit Langka Kawasaki, WHO Selidiki Hubungannya

- 17 Mei 2020, 14:10 WIB
ILUSTRASI anak.*
ILUSTRASI anak.* /Pixabay

Sebuah rumah sakit anak-anak di London pada hari Rabu 13 Mei 2020 mengatakan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun tanpa kondisi kesehatan yang mendasari telah meninggal akibat penyakit tersebut dan telah dites positif terkena virus corona baru.

Artikel terkait telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul Anak-anak di Eropa dan AS Meninggal, WHO Selidiki Kaitan COVID-19 dengan Penyakit Langka Kawasaki

Di New York, Gubernur Andrew Cuomo pada hari Selasa 12 Mei mengatakan tiga anak di negara bagian itu telah meninggal dan lebih dari 100 kasus sedang diselidiki.

Ada 125 kasus yang dilaporkan di Prancis antara 1 Maret dan 12 Mei, menurut badan kesehatan masyarakat negara itu. Usia pasien berkisar antara satu hingga 14.

Baca Juga: Brazil Terkonfirmasi Jumlah Kasus Virus Corona Lampaui Italia dan Spanyol

Pakar WHO Maria Van Kerkhove mengatakan pada hari Jumat 15 Mei bahwa tautan ke COVID-19 belum jelas, karena beberapa anak dengan sindrom tersebut belum dites positif terkena virus.

"Kita perlu memahami apakah sindrom ini terkait dengan COVID-19 atau tidak," katanya. "Kita perlu semua negara waspada untuk ini," tambahnya seperti dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan bahwa meskipun sindrom tersebut terkait dengan COVID-19, itu mungkin tidak disebabkan oleh virus corona novel itu sendiri.

"Yang belum kita ketahui adalah apakah hal-hal langka yang terjadi itu terkait langsung dengan virus ... atau apakah kita juga melihat hasil dari respon kekebalan terhadap virus," katanya.

Dia juga menekankan bahwa sindrom yang berdampak pada anak-anak tampaknya "sangat jarang", dan hanya menjadi jelas karena jumlah kasus COVID-19 yang membengkak.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x