Akibat Putus Hubungan dari WHO, Donald Trump Hadapi 'Serangan Balasan'

- 31 Mei 2020, 22:31 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berpidato saat peluncuran misi Demo-2 pada 30 Mei 2020.*
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berpidato saat peluncuran misi Demo-2 pada 30 Mei 2020.* /BBC News/

MANTRA SUKABUMI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan tegas memutuskan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Donald Trump pada awalnya menangguhkan dana ke WHO bulan lalu, menuduhnya tidak melakukan tindakan tegas penyebaran awal virus dan bersikap terlalu lunak terhadap Tiongkok

Akibatnya, dana bantuan yang selama ini diberikan buat kelangsungan WHO terhenti.  

Namun kini Amerika Serikat menghadapi 'serangan balasan' karena memutuskan hubungan dengan badan kesehatan PBB selama pandemi covid-19.

Uni Eropa meminta Washington untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk berhenti memberikan dana ke Organisasi Kesehatan Dunia untuk penanganan pandemi.

Baca Juga: Disebut Hanya Flu Biasa, Benarkah Wabah COVID-19 Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung, Ini Faktanya 

Virus yang telah menghancurkan ekonomi global, menginfeksi hampir enam juta orang dan menewaskan lebih dari 364.000, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. 

"Sekarang adalah saatnya untuk meningkatkan kerja sama dan solusi bersama," kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan. 

"Tindakan yang melemahkan hasil internasional harus dihindari," tambahnya.

Trump pada awalnya menangguhkan dana ke WHO bulan lalu, menuduhnya tidak melakukan cukup untuk mengekang penyebaran awal virus dan bersikap terlalu lunak terhadap Tiongkok, tempat COVID-19 muncul akhir tahun lalu.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul "Donald Trump Hadapi 'Serangan Balasan' karena Amerika Serikat keluar dari WHO"

Baca Juga: Tenaga Medis di Sragen Diancam, Ganjar Pranowo Meminta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Pengancaman

Pada hari Jumat ia membuat keputusan untuk berhenti memberikan dana, yang menjadi pukulan besar bagi keuangan agensi, karena AS sejauh ini merupakan kontributor terbesarnya, memasok 400 juta dolar tahun lalu.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan keputusan yang "mengecewakan" itu merupakan kemunduran bagi kesehatan global. 

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Rumah Warga di Palabuhanratu Tertimpa Longsor

Sementara, Kanselir Jerman Angela Merkel menolak menghadiri pertemuan G-7 secara langsung yang Trump sarankan,di mana AS menjadi tuan rumah.

Richard Horton, editor jurnal medis The Lancet, mengatakan, keputusan Trump gila dan menakutkan pada saat bersamaan.

"Pemerintah AS telah menjadi orang yang gila pada saat darurat kemanusiaan," katanya.

Baca Juga: Protes Aksi Masa di AS Ricuh, Pemerintah Kota Minneapolis Berlakukan Jam Malam dan Tutup Pintu Tol 

Lawrence Gostin, seorang profesor hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown dan kolaborator WHO, mempertanyakan kemampuan Trump untuk menarik diri dari agensi tanpa persetujuan Kongres AS, mengatakan ancaman itu melanggar hukum, ceroboh dan berbahaya.**

 

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x