MANTRA SUKABUMI – Beberapa waktu lalu, presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan memutus hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keputusan tersebut diambil Donald Trump dengan alasan bahwa badan kesehatan independen PBB tersebut telah menjadi boneka Tiongkok.
Baca Juga: Oposisi Italia Turun ke Jalan Lakukan Unjuk Rasa, Langgar Aturan Pembatasan Sosial
Menyusul keputusan Amerika Serikat untuk meninggalkan WHO, Tiongkok menanggapi bahwa Amerika Serikat ‘kecanduan untuk berhenti’.
Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan kepada wartawan bahwa komunitas internasional tidak setuju dengan apa yang dia sebut prilaku egois Amerika Serikat.
Baca Juga: Datang Bagai Pukulan Tambahan, Corona Belum Usai Kini Wabah Ebola Menyebar di Afrika
"AS telah menjadi kecanduan untuk keluar dari kelompok dan membatalkan perjanjian," kata Zhao seperti dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, WHO telah membantah pernyataan Trump bahwa mereka (AS) menyebarkan 'disinformasi' Tiongkok tentang virus corona jenis baru yang menyebabkan COVID-19.
Keputusan Trump muncul setelah janji oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk memberikan $ 2 miliar kepada WHO selama dua tahun ke depan untuk membantu memerangi virus corona baru, yang muncul di Tiongkok akhir tahun lalu.
Baca Juga: Tersiar Kabar Bahwa Virus Corona Dapat Menular dari Sarung Tangan Petugas Rapid Test, Ini Faktanya
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiranrakyat.cirebon.com dengan judul "Resmi Tinggalkan WHO, Tiongkok Sebut AS 'Kecanduan untuk Berhenti'.
Uni Eropa pada hari Sabtu mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya keluar dari WHO.
Tiongkok menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan politik dan pendanaan bagi WHO, kata Zhao.
Keputusan AS untuk keluar dari badan yang bermarkas di Jenewa itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait wabah coronavirus.
Baca Juga: Dapat Mempengaruhi Kesehatan, Waspadai Cara Duduk yang Benar Saat Bekerja
Sejak menjabat, Trump telah mempertanyakan nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mencemooh pentingnya multilateralisme saat ia berfokus pada agenda 'Amerika Pertama'.
Dia (Trump) telah keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, badan budaya PBB UNESCO, perjanjian global untuk mengatasi perubahan iklim, perjanjian nuklir Iran dan menentang pakta migrasi PBB.**(Nur Annisa/PR Cirebon).