Bukan hanya soal rasisme, Mutiah menyebut Negeri Paman Sam itu juga kini sedang dihadapi masalah politik luar negeri yang membuat kondisi pemerintahannya sedang tertekan.
Baca Juga: PM Israel akan Caplok Tepi Barat Palestina, Diprotes Warganya Sendiri Serukan Perdamaian
"Yang semula Amerika dikagumi di dunia internasional sehingga mendapat posisi sebagai super power, di bawah Donald Trump itu hilang," ungkap Mutiah.
Lanjut Mutiah, hubungan AS dengan beberapa negara juga memburuk, setiap kebijakan yang dikeluarkan bersifat kontraproduktif dan melanggar kesepakatan internasional.
Mutiah mengungkapkan, bentuk protes atas kematian pria berkulit hitam pada 25 Mei itu dijadikan kesempatan sebagian rakyat Amerika untuk melupakan amarah terpendamnya.
"Kalau sudah seperti ini, kalau tidak segera diatasi memang bisa terjadi pemakzulan terhadap Donald Truump," tandas Mutiah.** (Tyas Siti Gantina/ Pikiran-rakyat.com)