Menag Yaqut Cholil Qoumas Kunjungi Vatikan Temui Paus Fransiskus, Ini Sejarah Negara Terkecil di Dunia

- 9 Juni 2022, 19:10 WIB
Paus Fransiskus memimpin Misa Paskah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 17 April 2022.
Paus Fransiskus memimpin Misa Paskah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 17 April 2022. /Reuters/Yara Nardi/

MANTRA SUKABUMI - Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama RI berkunjung ke negara Vatikan.

Tujuan dari Menag Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan adalah untuk bertemu dengan Paus Fransisikus.

Selain itu juga mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Profil Ahmad Sahroni, Ketua Panitia E-Prix 2022 Sosok Dibalik Suksesnya Formula E di Jakarta

Menag Yaqut Cholil Qoumas  menjelaskan bahwa Kementerian Agama telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi.

Pencanangan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk senantiasa merawat toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik.

Hal itu, kata Yaqut, menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun bangsa.

Ditambah lagi, Indonesia akan menghadapi momentum politik pada tahun 2024.

Menurut Menag bahwa diperlukan upaya bersama oleh seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisasi potensi politisasi agama.

Berikut sejarah negara Vatikan, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Negara Kota Vatikan adalah sebuah negara enklave yang dikelilingi tembok di dalam kota Roma di Italia.

Negara Vatikan dengan luas area sekitar 44 hektar, dan populasi sebesar 842 jiwa.

Negara Kota Vatikan merupakan negara independen terkecil di dunia, baik area maupun populasinya, yang diakui secara internasional.

Baca Juga: Sejarah Singkat Candi Borobudur, Kuil Budha Terbesar di Dunia

Kota Vatikan terletak di atas bukit Vatikan di sebelah barat laut kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber.

Perbatasannya dengan Italia sepanjang 3,2 km yang mengikuti tembok kota yang dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan. Total wilayah adalah 0,44 km².

Diperkirakan bahwa daerah di kota Roma yang sebelumnya tidak dihuni ini sudah selalu dianggap suci, bahkan sebelum kedatangan agama Kristen.

Pada tahun 326, gereja pertama dibangun di atas tempat yang diperkirakan sebagai makam Santo Petrus. Sejak itu, tempat ini semakin banyak dihuni.

Para Paus dalam peran sekuler mereka mulai memperluas pengaruh mereka pada daerah-daerah sekitar dan melalui negara-negara Paus memerintah banyak daerah di semenanjung Italia selama lebih dari seribu tahun hingga pertengahan abad ke-18 ketika seluruh Italia dipersatukan.

Pada saat itu daerah negara Paus disita oleh Kerajaan Italia yang baru didirikan.

Baca Juga: Viral Tarif Tiket Masuknya Dinaikan, Begini Profil Singkat Candi Borobudur

Lalu pada tahun 1870, dalam gerakan penyatuan Italia, wilayah kekuasaan para pemimpin gereja dimasukkan ke dalam wilayah Italia dan wilayah kekuasaan Paus lebih dikurangi lagi ketika Roma dianeksasi.

Namun gereja katolik Roma tidak menerima hal ini dan timbullah konflik antara gereja dan kerajaan Italia yang akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran (juga dikenal dengan nama Concordat).

Dan yang ditandatangani pada 11 Februari 1929 oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Pius XI dan Benito Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III.

Isi utama perjanjian ini yaitu diakuinya Negara Vatikan yang berdaulat dan independen di bawah pemerintahan Takhta Suci, status istimewa bagi agama Katolik di Italia, dan ganti rugi terhadap Vatikan atas kerugian yang diderita ketika negara Italia didirikan.

Perjanjian Lateran ini tetap diakui, meskipun setelah perang dunia II sistem kerajaan Italia berakhir dan berubah menjadi negara republik. Pada tahun 1984, Concordat ini disesuaikan lagi.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah