Kutipan paling kontroversi di dalam buku itu menyebut Trump sempat bertemu dengan Xi Jinping pada Juni 2019 silam.
"(Trump) secara mengejutkan mengalihkan obrolan pada Pemilu Presiden AS kemudian ekonomi Tiongkok, pengaruhnya bagi kampanye yang sedang berlangsung, memohon Xi agar memenangkannya," tulis John dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP.
Baca Juga: Serial Drama Korea Terbaru yang Diadaptasi dari BTS Universe Mulai Diproduksi
Dalam kutipan tersebut, Trump disebut-sebut menekankan pentingnya pembelian produk pertanian AS bagi dirinya di pemilu AS.
Ia meminta Tiongkok untuk meningkatkan impor kacang kedelai dan gandum dari AS agar Trump bisa menang.
"Saya mau mencetak kalimat persisnya, tetapi proses tinjauan pre-publikasi dari pemerintah berkata lain," ucap John.
Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Ribka Tjiptaning Sebut Ibu Jokowi Ketua Gerwani PKI
Naskah buku John memang telah melewati proses tinjau ulang dari salah satu badan pemerintahan AS beberapa bulan sebelum dirilis.
John mendeskripsikan setiap tingkah Trump sebagai 'orang yang menjadi pengganggu keadian'.
Pernyataan kontroversial ini diungkap berbulan-bulan setelah Trump berupaya dimakzulkan dan kini akan segera berpacu melawan Joe Biden dalam pemilu.