Aksi Penusukan di Taman Kagetkan Inggris, Pihak Keamanan Sebut Serangan Mirip Aksi Terorisme

- 23 Juni 2020, 07:14 WIB
Penikaman massal dilaporkan terjadi di sebuah taman Kota Kota Reading, Inggris Selatan pada Sabtu, 20 Juni 2020 waktu setempat.  Sejumlah media seperti Telegraph, BBC dan Sky News, melaporkan, penikaman sadis di publik tersebut menewaskan tiga orang.
Penikaman massal dilaporkan terjadi di sebuah taman Kota Kota Reading, Inggris Selatan pada Sabtu, 20 Juni 2020 waktu setempat. Sejumlah media seperti Telegraph, BBC dan Sky News, melaporkan, penikaman sadis di publik tersebut menewaskan tiga orang. /AFP

MANTRA SUKABUMI - Senin, 22 Juni kemarin Inggris tepatnya di Kota Reading telah menggelar satu menit dalam keheningan yang ditujukan untuk tiga orang termasuk satu warga negara Amerika yang menjadi korban penusukan hingga tewas.

Penusukan yang mengakibatkan terbunuhnya tiga orang tersebut oleh seorang pria, baru-baru ini dihubungkan dengan aksi penyerangan terorisme.

Tidak hanya itu saja, diketahui tiga orang lainnya dilarikan ke rumah sakit karena terluka setelah seorang pria yang memegang pisau sepanjang lima inci mengamuk di taman pada Sabtu.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Tiba-tiba Datangi Rumah Raffi Ahmad, Ada Apa?

Pria tersebut menikam orang-orang yang menikmati malam musim panas yang cerah secara acak, sebagaimana dikutip dari laman Antaranews.com.

Seorang sumber keamanan yang ingin identitasnya dirahasiakan mengatakan pada Reuters bahwa tersangka merupakan seorang pria berusia 25 tahun asal Libia bernama Khairi Saadallah.

Menyebut kejadian tersebut sebagai terorisme, polisi mengatakan seseorang berusia 25 tahun telah diamankan, namun mereka tidak mencari orang lain.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tegalbuleud Dilanda Banjir dan Longsor

"Apa yang kita saksikan pada Sabtu malam di Reading merupakan tindakan satu orang," kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.

Harian Philadelphia Inquirer menyebut salah satu korban meninggal dunia merupakan warga negara Amerika Serikat, Joe Ritchie-Bennett (39) yang telah tinggal di Inggris selama 15 tahun.

Duta Besar AS Woody Johnson menyampaikan duka cita terhadap keluarga para korban. "Dengan kesedihan mendalam, ini termasuk seorang warga negara AS," katanya dalam cuitan di Twitter.

Baca Juga: Anda Dililit Hutang yang Menggunung, Segera Lakukan Amalan IniBaca Juga: Anda Dililit Hutang yang Menggunung, Segera Lakukan Amalan Ini

Pengajar berusia 36 tahun, James Furlong, yang juga merupakan teman dari Ritchie-Bennett menurut laporan-laporan media, juga terbunuh dalam kejadian tersebut. "Dia seseorang yang tampan, pintar, jujur dan menyenangkan," kata orang tuanya.

Sementara itu, korban ketiga belum teridentifikasi.

DALAM RADAR MI5

Sumber keamanan mengatakan pada Reuters bahwa Saadallah telah berada dalam radar badan keamanan domestik Inggris MI5 pada tahun lalu, terkait informasi intelijen bahwa dirinya berniat untuk bepergian untuk keperluan ekstremisme, meski rencananya itu tidak terwujud.

Baca Juga: Anda Dililit Hutang yang Menggunung, Segera Lakukan Amalan Ini

"Pihak keamanan memiliki catatan terkait ribuan orang, sebagaimana mestinya," kata Menteri Patel yang menambahkan bahwa informasi yang dapat diberikan terbatas karena investigasi masih berjalan.

Warga Reading yang terkejut pun melakukan satu menit dalam keheningan pada pukul 9 waktu setempat, di kota yang terletak 65 km dari London itu.

Serangan yang terjadi memiliki kemiripan dengan sejumlah kejadian baru-baru ini di Inggris, yang juga disebut sebagai terorisme oleh pihak berwajib.

Baca Juga: Tiongkok Dituduh Siksa Muslim Uighur, Trump Tunda Sanksi karena Khawatir Negosiasi Perdagangan

Pada bulan Februari, polisi menembak mati seorang pria yang telah melakukan penusukan terhadap dua orang di sebuah jalan ramai di bagian selatan London.

Pria tersebut sebelumnya telah dipenjara akibat mempromosikan materi kekerasan yang dikaitkan dengan Islam.

Pada November lalu, seorang pria yang telah dipenjara terkait aksi terorisme, melakukan penusukan yang membunuh dua orang di London Bridge, sebelum akhirnya ditembak mati oleh polisi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah