AS juga menuduh China mengambil keuntungan dari pandemi untuk memperkuat klaim teritorialnya di perairan tersebut.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan AS telah sengaja mengirim kapalnya ke Laut China Selatan untuk pamer kekuatan.
Baca Juga: Kasus Denny Siregar Bisa Picu Tasik Membara Jilid 2 Jika Tak Diproses, Saksi: Kasus Jadi Prioritas
China juga menuduh AS berusaha memantik kemarahan antarnegara di kawasan itu.
Pentagon, ketika mengumumkan latihan kedua kapal induk, mengatakan ingin "membela hak semua negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan".
AS menggambarkan kapal-kapal berbobot 100.000 ton dan 90 unit pesawat yang mereka angkut itu masing-masing merupakan sebagai "simbol keteguhan hati".
Baca Juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1 Guncang Wilayah Jepara Jawa Tengah Pagi Ini
Sekitar 12.000 pelaut berada di kapal dalam gabungan kelompok kapal penyerang itu.
China mengklaim 90 persen wilayah di Laut China Selatan, yang kaya sumber daya dan merupakan jalur perdagangan senilai tiga triliun dolar AS (sekitar Rp45 kuadriliun) per tahun.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim di wilayah itu.