Network
MANTRA SUKABUMI - Park Won-soon, Wali Kota Seoul, Korea Selatan setelah dikabarkan menghilang akhirnya ditemukan tewas pada Jumat pagi, 10 Juli 2020. Kepergiannya pada usia 64 tahun.
Park Won-soon juga dikenal sebagai kritikus ekonomi dan juga digadang-gadang akan menjadi kandidat calon presiden Korea Selatan pada tahun 2022
Park Won-soon ditemukan di dekat sebuah restoran yang terletak di perbukitan di utara Seoul dalam keadaan sudah tidak bernyawa, seperti dikutip dari situs Time.
Baca Juga: Sebelumnya Dinyatakan Positif Virus Corona, Presiden Brazil Dikabarkan Kondisinya Membaik
Dalam pencarian wali kota Seoul itu dibantu ratusan polisi, pemadam kebakaran, drone, dan anjing pelacak hingga memakan waktu lebih dari tujuh jam.
Menurut pihak berwenang, ditemukannya wali kota Seoul itu tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, namun polisi tidak memberikan rincian lebih detail mengenai penyebab kematian Park Won-soon.
Pemerintah Seoul sebelumnya mengatakan Park Won-soon tidak masuk kerja pada Kamis, 9 Juli 2020 dan telah membatalkan jadwalnya pada hari itu.
Baca Juga: TikTok Sediakan Solusi Periklanan untuk Bantu Permudah UMKM
Putrinya melaporkan bahwa dia hilang pada Kamis sore dan mengatakan ayahnya telah memberikan pesan "akan seperti" meninggalkan rumah.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul "Wali Kota Seoul Park Won-soon Ditemukan Tewas Usai Dituduh Melecehkan Sekretarisnya"
Park Won-soon terakhir kali terlihat oleh rekaman CCTV saat memasuki taman di mulut bukit pada Kamis pagi.
Belum jelas apa yang penyebab hilang dan kematian Park Won-soon. Namun, media lokal melaporkan bahwa salah satu sekretarisnya telah mengajukan pengaduan terkait dugaan pelecehan seksual.
Park Won-soon telah diajukan kepada polisi pada Rabu, 8 Juli 2020.
Baca Juga: Bolivia Merana, Presiden dan 7 Menteri Dinyatakan Positif Virus Corona
Dalam beberapa bulan terakhir, Park Won-soon memimpin kampanye aktif melawan virus corona ketika menyebar di Seoul, melarang ribuan tempat hiburan malam, dan mengeluarkan perintah administratif yang melarang demonstrasi di jalan-jalan utama di pusat kota.** (Ikbal Tawakal/ Pikiranrakyat-bekasi.com)
