Ribuan Belalang Serang Yaman, Picu Ketakutan Para Petani Hingga Kekhawatiran akan Kerawanan Pangan

- 13 Juli 2020, 16:00 WIB
Seorang Yaman mencoba menangkap belalang di atap rumahnya ketika mereka mengerumuni beberapa bagian negara yang membawa kehancuran dan perusakan tanaman musiman utama. *
Seorang Yaman mencoba menangkap belalang di atap rumahnya ketika mereka mengerumuni beberapa bagian negara yang membawa kehancuran dan perusakan tanaman musiman utama. * /AFP


Abu Baker mengatakan bahwa ia mengunjungi beberapa peternakan yang terkena dampak di Hadramout, di mana para petani mengatakan kepadanya bahwa jika pemerintah tidak akan memberikan kompensasi atas kerusakan yang terjadi, setidaknya mereka harus bersiap-siap untuk kemungkinan gelombang belalang kedua yang mungkin terjadi dalam 10 hari.


“Kawanan saat ini bertelur yang diperkirakan akan menetas dalam 10 hari. Kami bersiap untuk gelombang kedua belalang."

Baca Juga: Koalisi Pimpinan Saudi Klaim Cegat Rudal dan Drone Peledak yang Diluncurkan Pasukan Yaman Houthi

Tahun lalu, PBB mengatakan bahwa perang di Yaman telah mengganggu upaya pemantauan dan pengendalian vital dan beberapa gelombang belalang untuk menghantam negara-negara tetangga berasal dari Yaman.


Pejabat pemerintah Yaman, yang bertanggung jawab memerangi penyebaran belalang, telah mengeluh bahwa pertempuran dan kurangnya dana telah menghambat operasi vital untuk memerangi serangga.


Ashor Al-Zubairi, direktur Unit Kontrol Locust di Kementerian Pertanian di kota Seiyun, Hadramout, mengatakan bahwa kementerian itu sedang melakukan operasi tempur yang didanai oleh Organisasi Pangan dan Pertanian di Hadramout dan Mahra, tetapi mengeluh bahwa operasi itu mungkin gagal mencapai target karena kurangnya dana dan peralatan.

Baca Juga: Media China Bikin Geram Netizen Indonesia, Sebut Batik Kerajinan Asli Tiongkok

"Kampanye penyemprotan akan berakhir dalam satu minggu yang tidak cukup untuk mencakup seluruh area yang terganggu," kata Al-Zubairi kepada Arab News.


"Kami menyarankan untuk menambah jumlah peralatan penyemprotan atau memperpanjang kampanye," lanjutnya.


Dia mengatakan bahwa sejumlah besar penduduk desa telah kehilangan sumber pendapatan mereka setelah belalang memakan tanaman dan makanan domba, meramalkan bahwa wabah kemungkinan akan berlangsung selama setidaknya dua minggu jika operasi kontrol yang mendesak tidak diintensifkan dan pertempuran berlanjut. "Tim-tim tempur tidak dapat menyeberang ke beberapa area di Marib karena pertempuran."

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: ArabNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x