Setelah Turki Ubah Meseum Jadi Masjid, Israel Kini Ubah Masjid Jadi Bar dan Aula Pesta

- 19 Juli 2020, 08:30 WIB
DOME of the Rock (Mesjid Kubah Batu) yang terletak di komplek Masjid Al Aqsa, Yerusalam, Palestina.*
DOME of the Rock (Mesjid Kubah Batu) yang terletak di komplek Masjid Al Aqsa, Yerusalam, Palestina.* //Ammar Awad

MANTRA SUKABUMI - Kabar mengejutkan datang dari negara Timur Tengah, setelah pada pekan lalu Majelis Negara Turki mengumumkan pembatalan keputusan kabinet 1934 dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid, kabar sebaliknya kini datang dari negara Israel.

Israel dikabarkan telah mengubah bangunan bersejarah Palestina yang berdiri sejak abad ke-13 di Safed, Masjid Al-Ahmar menjadi sebuah bar sejak 2019 lalu yang kewenangannya sejak tahun 1948 ada pada otoritas Israel.

Dilansir dari Pikiranrakyat-bekasi.com yang juga mengutip dari medis Gulf News, salah seorang sejarawan setempat, Dr. Mustafa Abbasi menceritakan sejarah masjid tersebut.

Baca Juga: Dahsyatnya Sedekah, Alya Sembuh dari Penyakit Lupus Usai Hidupnya Divonis 2 Hingga 3 Tahun Lagi

Baca Juga: Aksi Protes di Israel Terus Berlanjut Terkait Dugaan Korupsi Netanyahu dan Krisis Penanganan Corona

"Masjid Al-Ahmar dibangun pada tahun 1276. Masjid ini memiliki nilai historis dan arsitektur yang langka. Masjid ini digunakan untuk berbagai hal, tetapi bukan sebagai ruang sholat bagi umat Islam," ungkapnya.

Disebutkan Gulf News, bahwa masjid ini diubah menjadi bar dan aula pesta pernikahan oleh perusahaan yang berafiliasi dengan pemerintah Israel, setelah sebelumnya sempat digunakan sebagai gudang pakaian.

Bahkan surat kabar Al-Quds-Al-Arabi mengatakan bangunan ini pernah menjadi sekolah dan pusat kampanye pemilu partai.

Baca Juga: Gelombang Aksi Protes Terjadi Lagi di AS, Aparat Tindak dan Tangkap Para Pengunjuk Rasa

Baca Juga: Hebohkan Netizen, Remaja Berusia 14 Tahun Ramalkan Akhir Masa Pandemi Covid-19 di Dunia

Sementara itu, Sekretaris Safed and Tiberias Islamic, Khair Tabari menjelaskan ia telah mengajukan gugatan untuk meminta fungsinya dikembalikan menjadi masjid dan hingga saat ini masih menunggu keputusan pengadilan Nazaretuh.

"Saya telah menyerahkan dokumen untuk membuktikan kepemilikan umat Islam atas masjid tersebut," ujarnya.

Tabari menambahkan perubahan fungsi masjid tersebut membuatnya terbuka untuk digunakan oleh semua orang, kecuali umat Islam. Oleh karena itu, Ia menyerukan berbagai lembaga politik untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka menyelamatkan bangunan masjid dari penyalahgunaan.

Baca Juga: John Bolton Tokoh AS, Sosok Penghasut Perang, Diberhentikan Trump karena Tak Dibutuhkan Lagi

Baca Juga: Biadab, Seorang Anak Tega Bunuh Ayah Sendiri Gegara 'Velg'

Wilayah Safed sendiri merupakan daerah yang pernah dihuni oleh 12 ribu warga Palestina yang kemudian diusir dari rumah mereka oleh pemerintah Israel pada 1948.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi Gulf News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x