Network
MANTRA SUKABUMI - Lupus atau dalam bahasa latinnya lupus eritematosus merupakan penyakit yang bisa menyebakan peradangan pada beberapa organ tubuh penderita.
Penyakit ini pernah diidap oleh seorang penulis buku, yakni Alya (32). Ia divonis menderita penyakit lupus saat masih remaja.
Tepatnya pada tahun 2016 lalu, ketika usianya menginjak 18 tahun dan tepat Alya lulus dari SMA.
Baca Juga: Florentino Perez Minta Sergio Ramos Pensiun di Real Madrid, Tak Disangka Ini Jawaban Sang Kapten
Baca Juga: Biadab, Seorang Anak Tega Bunuh Ayah Sendiri Gegara 'Velg'
Saat itu dokter yang menanganinya menvonis hidup Alya tidak akan lama lagi. Diperkirakan hidup Alya tidak akan sampai 2 atau 3 tahun lagi.
Namun, Alya tak berputus asa meski telah divonis hidupnya tak lama lagi. Bhakan, dengan hal itu membuat wanita pegiat sosial itu menjadi semakin lebih mendekatkan diri pada sang Pencipta.
"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim)
Alya memegang teguh hadits tersebut agar dirinya dapat menyiapkan bekal terbaik sebelum ajal menjemput. Ia pun memutuskan menimba ilmu di pesantren dan berbagi ilmu kepada anak-anak buruh migran serta yatim dan dhuafa.
