Konflik Libya Kembali Memanas, Mesir Kerahkan Pasukan ke Luar Perbatasan karena Merasa Terancam

- 21 Juli 2020, 11:05 WIB
Pasukan Mesir selanjutnya dapat menggoyahkan Libya dan menempatkan Turki dan Mesir dalam konfrontasi langsung [File: Mohamed Abd el-Ghany / Reuters]
Pasukan Mesir selanjutnya dapat menggoyahkan Libya dan menempatkan Turki dan Mesir dalam konfrontasi langsung [File: Mohamed Abd el-Ghany / Reuters] /

LNA mengalami pukulan bulan lalu ketika pasukan GNA dengan dukungan udara dan logistik Turki mendorongnya kembali dan mendapatkan keunggulan dalam pertempuran.

Baca Juga: Perseteruan China dengan Inggris Kian Memanas, Beijing Akan Lawan yang Ganggu Internalnya

Pasukan Tripoli merebut kembali bandara ibukota, semua titik masuk dan keluar utama ke kota, dan serangkaian kota-kota utama di wilayah tersebut.

Pasukan GNA mendorong ke timur bersumpah untuk juga merebut kembali Sirte, yang ditangkap Haftar awal tahun ini.

Merebut kota yang strategis akan membuka pintu bagi pasukan yang didukung Turki untuk bergerak lebih jauh ke timur dan berpotensi mengambil instalasi, terminal, dan ladang minyak vital yang sekarang berada di bawah kendali Haftar.

Setelah GNA menandatangani perjanjian keamanan dan maritim dengan Turki tahun lalu, dukungan militer Ankara termasuk drone membantunya memaksakan kembali kendali atas barat laut Libya.

Baca Juga: Polisi Dalami Kemungkinan Dua Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV Berdasarkan Keterangan Saksi

Anas el-Gomati, direktur di Sadeq Institute yang berbasis di Tripoli, mengatakan Mesir khawatir kehilangan kekuasaannya di Libya.

"Jika GNA dan Turki ingin bergerak maju maka Mesir benar-benar khawatir kehilangan semua pengaruhnya dan Haftar kehilangan kendali atas sumber daya minyak vital. Jadi, ini benar-benar tentang mencoba menciptakan semua sandiwara, asap, dan cermin ini untuk berbicara, di untuk meminta Trump membuat telepon ke Presiden Turki Erdogan. Ini adalah diplomasi panggilan telepon yang paling buruk, bukan yang terbaik, "kata el-Gomati kepada Al Jazeera.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah