Konflik Libya Kembali Memanas, Mesir Kerahkan Pasukan ke Luar Perbatasan karena Merasa Terancam

- 21 Juli 2020, 11:05 WIB
Pasukan Mesir selanjutnya dapat menggoyahkan Libya dan menempatkan Turki dan Mesir dalam konfrontasi langsung [File: Mohamed Abd el-Ghany / Reuters]
Pasukan Mesir selanjutnya dapat menggoyahkan Libya dan menempatkan Turki dan Mesir dalam konfrontasi langsung [File: Mohamed Abd el-Ghany / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Parlemen Mesir mengizinkan pengerahan pasukan di luar negara itu pada hari Senin setelah presiden mengancam aksi militer terhadap pasukan yang didukung Turki di negara tetangga Libya.

Parlemen menyetujui "pengerahan anggota angkatan bersenjata Mesir dalam misi tempur di luar perbatasan Mesir untuk mempertahankan keamanan nasional Mesir terhadap milisi bersenjata kriminal dan elemen teroris asing", katanya dalam sebuah pernyataan.

Pengerahan akan dilakukan di "front barat" kemungkinan referensi ke tetangga barat Libya.

Baca Juga: Viral Video Bupati Hadiri Acara Pelepasan Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

Langkah ini dapat membawa Mesir dan Turki yang mendukung pihak lawan dalam perang proksi kacau Libya ke dalam konfrontasi langsung, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Dewan Perwakilan Rakyat Mesir, yang dipadati para pendukung Presiden Abdel Fattah el-Sisi, menyetujui rencana itu setelah sesi tertutup di mana para deputi membahas "ancaman yang dihadapi negara" dari barat, di mana Mesir berbagi perbatasan gurun pasir yang porak poranda dengan yang dilanda perang. Libya.

Stephanie Williams, penjabat kepala misi dukungan PBB di Libya, Senin menyerukan "gencatan senjata segera untuk menghindarkan 125.000 warga sipil yang tetap berada dalam bahaya dan untuk mengakhiri pelanggaran terang-terangan terhadap embargo senjata PBB".

Baca Juga: AS Masukan 11 Perusahaan China ke Daftar Hitam Akibat Langgar HAM Terhadap Muslim Uighur

Komentarnya datang setelah pertemuannya pada hari Minggu dengan presiden tetangga Aljazair, Abdelmadjid Tebboune. 'Putschist Haftar' Turki, sementara itu, menuntut diakhirinya dukungan segera terhadap komandan pemberontak Khalifa Haftar di Libya setelah pembicaraan trilateral yang diadakan di Ankara antara pejabat Libya, Turki, dan Malta pada hari Senin.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x