AS Bersitegang dengan Uni Eropa Terkait Perselesihan Tarif Pesawat yang Diberlakukan

- 24 Juli 2020, 16:25 WIB
Pesawat Airbus 380 milik Etihad Airways take off dari Bandara Heathrow, London.
Pesawat Airbus 380 milik Etihad Airways take off dari Bandara Heathrow, London. //ANTARA

Setahun kemudian, Uni Eropa menuduh bahwa Boeing telah menerima subsidi terlarang senilai US $ 19,1 miliar dari 1989 hingga 2006 dari berbagai cabang pemerintah AS.

Kedua kasus itu kemudian terjerat dalam sebuah rawa hukum, dengan masing-masing pihak diberikan pembenaran parsial setelah serangkaian panjang banding dan banding balik.

Pada 2019, WTO memberi wewenang kepada AS untuk mengenakan pajak hingga 100 persen pada barang-barang Eropa senilai US $ 7,5 miliar, penalti terbesar yang pernah ada.

Washington kemudian mengenakan tarif 25 persen untuk sejumlah barang UE termasuk anggur, keju, dan zaitun.

Baca Juga: Hampir Tabrakan, Pesawat Tempur Israel Cegat Pesawat Komersil Iran di Wilayah Udara Suriah

Tarif 10 persen pada pesawat Airbus dinaikkan menjadi 15 persen pada Maret, yang juga memengaruhi maskapai penerbangan AS yang membeli pesawat Airbus, seperti yang ditunjukkan pabrikan.

Pada Juni, AS mengancam akan memungut tarif atas barang-barang UE lainnya senilai US $ 3,1 miliar karena telah diizinkan untuk melakukannya berdasarkan peraturan WTO.

RESOLUSI DI "BUNGA MUTUAL"

Airbus mengatakan dampak dari tarif tersebut ditambah pandemi virus corona adalah alasan pihaknya berupaya untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

"Tarif yang diberlakukan oleh Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) saat ini merugikan semua sektor industri yang ditargetkan, termasuk maskapai penerbangan AS, dan menambah lingkungan yang sangat sulit sebagai konsekuensi dari krisis COVID-19," kata perusahaan itu.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah