AS Geram, Pria Singapura yang Ditangkap FBI Akui sebagai Mata-mata China yang Sebelumnya Berbohong

- 26 Juli 2020, 09:00 WIB
ILUSTRASI bendera Amerika Serikat.*
ILUSTRASI bendera Amerika Serikat.* /CAPRI23AUTO/PIXABAY

MANTRA SUKABUMI - Pria Singapura yang mendirikan situs konsultasi palsu untuk meminta informasi dari pemerintah Amerika Serikat dan pekerja militer telah mengaku bersalah untuk bertindak sebagai agen ilegal intelijen Tiongkok, Departemen Kehakiman mengatakan, Jumat.

Hukuman untuk Jun Wei Yeo, juga dikenal sebagai Dickson Yeo, akan di bulan Oktober, menurut departemen.

AS sedang menindak mata-mata Tiongkok, bahkan FBI telah mewawancarai puluhan pemegang visa tentang kemungkinan hubungan mereka dengan intelijen Tiongkok.

Baca Juga: Fantastis, Kucing Milik Mertua Raffi Ahmad Ditawarkan Hingga Rp1 Miliar, Apa Keistimewaannya?

Baca Juga: Gubernur di Rusia Ditangkap Atas Tuduhan Pembunuhan, Picu Kemarahan Ribuan Warga Hingga Lakukan Aksi

Pada hari Jumat, seorang peneliti Tiongkok yang mengungsi di konsulat San Francisco diperkirakan akan muncul di pengadilan atas tuduhan bahwa ia berbohong tentang dinas militer China-nya, sementara kepala badan kontra intelijen AS memperingatkan China dan negara-negara lain dapat mengganggu pemilihan November.

Baca Juga: Jawab Tudingan Langgengkan Dinasti Politik, Gibran: Ini Kompetisi, Bisa Menang, Bisa Kalah

 Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x