Situasi AS Kian Mencekam, Agen Federal AS Bubarkan Massa yang Kian Brutal Gunakan Gas Air Mata

- 26 Juli 2020, 10:25 WIB
Demonstran membantu seorang wanita yang terkena gas air mata selama protes terhadap ketidaksetaraan rasial di Portland, Oregon [Caitlin Ochs / Reuters]
Demonstran membantu seorang wanita yang terkena gas air mata selama protes terhadap ketidaksetaraan rasial di Portland, Oregon [Caitlin Ochs / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Agen federal AS terus menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan kerumunan besar pemrotes di luar pengadilan federal di kota Portland negara bagian Oregon setelah beberapa kembang api ditembakkan ke arah gedung selama demonstrasi Black Lives Matter.

Ribuan orang berkumpul pada Jumat malam di jalan-jalan Portland beberapa jam setelah seorang hakim AS menolak permintaan Oregon untuk membatasi tindakan agen-agen federal selama protes yang telah mengguncang kota dan mengadu pejabat setempat terhadap pemerintahan Trump.

Beberapa ratus orang, sebagian besar mengenakan topeng dan banyak mengenakan helm, berkumpul di dekat air mancur sebelum berbaris ke Gedung Pengadilan Federal Hatfield, tempat agen-agen federal ditempatkan. Mulai pukul 9 Sabtu malam, kerumunan menekan bahu-membahu, mengemas area dan meluap ke jalan-jalan ketika mereka meneriakkan "Black Lives Matter" dan "Feds pulang" ke suara drum, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Gubernur di Rusia Ditangkap Atas Tuduhan Pembunuhan, Picu Kemarahan Ribuan Warga Hingga Lakukan Aksi

Saat malam berlangsung, pengunjuk rasa mengguncang pagar yang mengelilingi pengadilan dan menembakkan beberapa kembang api di atasnya.

Beberapa menit kemudian, gas air mata dilemparkan ke kerumunan oleh agen federal yang dikerahkan oleh Presiden Donald Trump untuk meredam kerusuhan.

Agen-agen itu telah menangkap puluhan orang selama demonstrasi malam hari melawan ketidakadilan rasial yang sering berubah menjadi kekerasan.

Baca Juga: Hadirkan Layanan Rapid Test Covid-19, PT KAI Siapkan Test Murah di 12 Stasiun Kereta Api

Tantangan hukum

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x