Serangan Udara Pemerintah Afghanistan Tewaskan 45 Orang, AS Kirim Utusan Desak Pembicaraan Damai

- 26 Juli 2020, 16:30 WIB
FOTO FILE: Seorang pria Afghanistan yang mengenakan topeng pelindung berjalan melewati dinding yang dilukis dengan foto Zalmay Khalilzad, utusan AS untuk perdamaian di Afghanistan, dan Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, di Kabul, Afghanistan 13 April 2020 .REUTERS / Mohammad Ismail / File Photo
FOTO FILE: Seorang pria Afghanistan yang mengenakan topeng pelindung berjalan melewati dinding yang dilukis dengan foto Zalmay Khalilzad, utusan AS untuk perdamaian di Afghanistan, dan Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, di Kabul, Afghanistan 13 April 2020 .REUTERS / Mohammad Ismail / File Photo /

MANTRA SUKABUMI - Washington telah mengirim utusan khusus untuk Afghanistan, dalam upaya mendesak pembicaraan damai antara pemerintah dan pejuang Taliban.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Sabtu, 25 Juli 2020, utusan diplomat itu dijadwalkan akan mengunjungi Kabul dalam perjalanannya dan juga mengunjungi lima negara lainnya.

Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad berangkat pada hari Jumat untuk melakukan perjalanan ke Kabul, Islamabad, Oslo dan Sofia.

Amerika Serikat sedang menurunkan pasukannya di Afghanistan berdasarkan perjanjian yang dicapai pada bulan Februari dengan Taliban.

Baca Juga: Turki-Yunani Memanas Saling Lempar Kata-kata Kasar, PM Yunani sebut Turki 'Pembuat Onar'

Baca Juga: Kecamatan Zona Hijau di Kabupaten Sukabumi Boleh Sekolah Tatap Muka

Perjanjian tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai formal antara pemberontak dan pemerintah Afghanistan, dan tugas Khalilzad adalah mencoba dan membawa kedua belah pihak ke meja perundingan.

Khalilzad berencana untuk mendesak kesepakatan pertukaran tahanan dan pengurangan kekerasan, dua masalah yang menghambat kemajuan menuju dimulainya pembicaraan damai.

"Meskipun kemajuan signifikan telah dibuat pada pertukaran tahanan, masalah ini membutuhkan upaya tambahan untuk menyelesaikan sepenuhnya," kata Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah