Kondisi Dunia Mengkhawatirkan, WHO Sebut Virus Corona Saat Ini Merupakan Darurat Kesehatan Global

- 27 Juli 2020, 19:05 WIB
Tedros Adhanom nyatakan WHO gamang melihat penanganan pandemi salah di beberapa negara, Senin 13 Juli 2020 (Pikiran-Rakyat.com)
Tedros Adhanom nyatakan WHO gamang melihat penanganan pandemi salah di beberapa negara, Senin 13 Juli 2020 (Pikiran-Rakyat.com) /

MANTRA SUKABUMI - Pandemi virus corona baru yang telah menginfeksi lebih dari 16 juta orang yang terkontaminasi dengan mudah adalah darurat kesehatan global terburuk yang dihadapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), direktur jendralnya Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin (27 Juli).

Hanya dengan kepatuhan ketat pada langkah-langkah kesehatan, mulai dari memakai topeng hingga menghindari keramaian, dunia akan berhasil mengalahkannya, Tedros menambahkan pada briefing berita virtual di Jenewa.

"Di mana langkah-langkah ini diikuti, kasus turun. Di mana tidak, kasus naik," katanya, memuji Kanada, China, Jerman dan Korea Selatan untuk mengendalikan wabah.

Baca Juga: Dikenai Denda Rp35 Juta, Arab Saudi Tangkap Orang yang Langgar Masuk Wilayah Masjidil Haram

Kebangkitan virus corona di berbagai wilayah, termasuk di mana negara-negara mengira mereka telah mengendalikan penyakit ini dan saat sungguh sangat mengkhawatirkan dunia dengan kematian mendekati 650.000.

Kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan jauh lebih penting daripada definisi gelombang kedua, puncak baru dan cluster lokal, adalah kebutuhan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menjaga pembatasan kesehatan yang ketat seperti jarak fisik.

"Yang jelas adalah tekanan pada virus mendorong angka-angka turun. Lepaskan tekanan itu dan kasus-kasus merayap naik," katanya, mengakui, bagaimanapun, bahwa hampir tidak mungkin bagi negara-negara untuk menutup perbatasan untuk masa mendatang.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Viral Karyawan Citos Terpapar Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya

Tedros menekankan prioritas tetap menyelamatkan hidup. "Kita harus menekan penularan tetapi pada saat yang sama kita harus mengidentifikasi kelompok-kelompok rentan dan menyelamatkan nyawa, menjaga tingkat kematian jika mungkin menjadi nol, jika tidak seminimal mungkin," katanya, memuji Jepang dan Australia dalam hal itu.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x