Hong Kong Diambang Corona Skala Besar, Diprediksi Dapat Hancurkan Sistem Rumah Sakit

- 29 Juli 2020, 13:10 WIB
Orang-orang yang memakai masker wajah mengikuti wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Cina 20 Juli 2020. REUTERS / Lam Yik
Orang-orang yang memakai masker wajah mengikuti wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Cina 20 Juli 2020. REUTERS / Lam Yik /

MANTRA SUKABUMI - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam telah memperingatkan kota itu berada di ambang wabah virus corona skala besar, dan mendesak orang-orang untuk tinggal di dalam ruangan sebanyak mungkin sebagai langkah-langkah baru yang ketat untuk mengekang penyebaran penyakit yang mulai berlaku pada hari Rabu, 29 Juli 2020.

Peraturan baru melarang pertemuan lebih dari dua orang, makan di restoran dan membuat pemakaian masker wajah wajib di tempat umum, termasuk di luar ruangan. Ini adalah langkah terberat yang diperkenalkan di kota sejak wabah.

Pemerintah juga memperketat pengaturan pengujian dan karantina bagi awak kapal laut dan udara, yang berlaku Rabu.

Baca Juga: Banyak Artis Tersandung Kasus Prostitusi, Ketua Umum IMARINDO Angkat Bicara

"Kami berada di ambang wabah komunitas besar-besaran, yang dapat menyebabkan runtuhnya sistem rumah sakit kami dan merenggut nyawa, terutama orang tua," kata Lam dalam sebuah pernyataan Selasa malam.

"Untuk melindungi orang-orang yang kita cintai, staf layanan kesehatan kita, dan Hong Kong, saya menghimbau Anda untuk secara ketat mengikuti langkah-langkah jarak sosial dan tinggal di rumah sejauh mungkin."

Langkah-langkah baru, yang akan diberlakukan setidaknya selama tujuh hari, diumumkan pada hari Senin setelah pusat keuangan global melihat lonjakan kasus yang ditransmisikan secara lokal selama tiga minggu terakhir.

Baca Juga: Suriah Akan Bangun Hagia Sophia Baru, Bentuk Protes Pada Turki

Pemerintah juga telah mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit lapangan 2.000 tempat tidur sementara di dekat bandara, sesuatu yang telah ditawarkan oleh pihak berwenang China untuk membantu.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah