AS-Turki Kembali Memanas, Turki Kecam Joe Biden yang Sebut Amerika Harus Dukung Oposisi Turki

- 17 Agustus 2020, 05:52 WIB
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan.* /AFP
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan.* /AFP /

"Ia (Erdogan) harus membayar semuanya," ujar Biden, seraya menambahkan, AS harus meningkatkan dukungan terhadap petinggi dari kalangan oposisi "sehingga mereka dapat mengimbangi Erdogan". "Tidak dengan kudeta, bukan dengan kudeta, tetapi lewat pemilihan umum," sambungnya.

Pernyataan Biden yang dikutip oleh New York Times pada 16 Desember 2019 sebelum ia mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Demokrat
kembali viral di media sosial Twitter di Turki.

Hal tersebut mendapat kecaman dari pemerintah Turki yang di pimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Hal itu diungkapkan Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, mengatakan pernyataan Biden "menunjukkan permainan dan sikap ikut campur terhadap urusan dalam negeri Turki". Ia turut menyebut insiden kudeta gagal pada 2016.

Baca Juga: Turki Siap Bantu Libanon, Hadapi Dampak dari Ledakan di Beirut

"Kami meyakini pernyataan ini tidak punya tempat dalam hubungan diplomasi dengan salah satu kandidat presiden dari sekutu NATO kami, Amerika Serikat, dan juga tidak dapat diterima oleh pemerintahan (AS) saat ini," terang Altun.

Namun sejauh ini belum ada tanggapan dari tim kampanye Biden.

Meskipun Trump dan Erdogan rutin bertemu, hubungan diplomatik Turki dan AS beberapa kali meregang karena Ankara membeli alat pertahanan Rusia. AS juga kerap berseberangan dengan Turki terkait kebijakan di Suriah. AS pun sempat menuding bank milik negara di Turki membantu warga Iran menghindari sanksi ekonomi.**

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x