Dituduh Mengancam Keamanan, TikTok Lakukan Pembelaan dan Tingkatkan Pertahanan Terhadap Tuduhan AS

- 19 Agustus 2020, 07:10 WIB
Ilustrasi Tik Tok
Ilustrasi Tik Tok /- Foto: Pixabay

Ketika ketegangan meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia, Trump mengklaim TikTok dapat digunakan oleh China untuk melacak lokasi karyawan federal, membuat dokumen tentang orang-orang untuk pemerasan, dan melakukan spionase perusahaan.

Pemimpin AS awal bulan ini juga memerintahkan pelarangan aplikasi perpesanan WeChat yang digunakan secara luas di China.

Baca Juga: Bekas Agen CIA Jadi Mata-mata China Ditangkap Otoritas Amerika Serikat

Pada hari Jumat, Trump menandatangani perintah eksekutif terpisah untuk ByteDance untuk menjual minatnya pada Musical.ly, aplikasi yang dibeli dan digabungkan dengan TikTok pada tahun 2017, dengan alasan keamanan nasional.

TikTok mengatakan tindakan AS akan berisiko merusak kepercayaan bisnis global pada komitmen Amerika Serikat terhadap supremasi hukum, yang telah berfungsi sebagai magnet bagi investasi dan memacu pertumbuhan ekonomi Amerika selama beberapa dekade.

TikTok juga mengulangi niatnya untuk mengejar semua pemulihan yang tersedia bagi kami untuk memastikan bahwa aturan hukum tidak diabaikan.

Baca Juga: Bintang Tsurayya Disebut Sebagai Pertanda Hilangnya Wabah Covid-19, Simak Faktanya

Sementara China, pada Senin, mengecam Washington karena menggunakan "diplomasi kapal perang digital" dalam kasus TikTok.

Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian pada hari Senin mengatakan TikTok telah melakukan semua yang diminta oleh AS, termasuk mempekerjakan orang Amerika sebagai eksekutif puncaknya, menghosting servernya di AS dan mempublikasikan kode sumbernya.

"Aplikasi tersebut tidak dapat menghindari perampokan melalui tipu daya yang dilakukan oleh beberapa orang di AS berdasarkan logika bandit dan kepentingan politik," kata Zhao pada konferensi pers reguler.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x