MANTRA SUKABUMI - Mali kini masuk ke dalam jurang krisis yang sangat mengkhawatirkan. Hal itulah yang membuat pemberontakan terjadi disana.
Sejak Juni lalu, puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Bamako.
Mereka mendesak agar Presiden Keita mundur. Mereka menganggap Keita gagal menangani keamanan yang kian memburuk dan praktik korupsi.
Baca Juga: Australia Akan Gratiskan Vaksin Covid-19, Bagaimana dengan Indonesia
Baca Juga: Bekas Agen CIA Jadi Mata-mata China Ditangkap Otoritas Amerika Serikat
Terbaru beredar sebuah gambar di media sosial, yang katanya berada di garnisun Kati memperlihatkan Keita dan Cisse dikepung oleh tentara bersenjata. Hanya saja keabsahan video tersebut masih dipertanyakan.
Tetapi, pada Selasa, 18 Agustus 2020 kemarin, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita menyatakan mundur dan membubarkan parlemen beberapa jam setelah tentara pemberontak menahannya dengan todongan senjata.
Terlihat lelah dan mengenakan masker bedah, Presiden Keita menyatakan mundur dalam pidato singkat yang disiarkan di stasiun TV pemerintah beberapa jam setelah pasukan menahannya bersama Perdana Menteri Boubou Cisse dan sejumlah pejabat tingi lainnya.
Baca Juga: Deretan Tokoh dan Media yang Mengatakan Covid-19 Adalah Konspirasi, Simak Siapa Saja